Jumat, 28 September 2012

AWAS, ADA SEPILIS!??!! (VIRUS MEMATIKAN BARU MENULAR DAN MENGANCAM UMAT ISLAM)


What SEPILIS??? Apaan toh, sejenis bakteri? Penyakit? Atau mutan? Atau Shyphilis yang penyakit kelamin akibat gonta-ganti pasangan itu?? Eit’s tuh kan pada ngawur semua nebaknya….=_=” Friend, meski namanya mirip dengan Shyphilis “si-penyakit seksual, kelamin” yang disebabkan oleh bakteri Treponema Pallidum dan populer di kalangan kita, kalangan kesehatan. Namun, bentuknya jauh beda dan bahkan akibat penyakit ini melebihi penyakit kelamin “shypilis”, boleh jadi “shypilis” justru diakibatkan terlebih dahulu oleh “SEPILIS” ini. Nah, makanya yuk kita tabayyun/klarifikasi, what the sepilis is…
                SEPILIS adalah singkatan dari Sekularisme, Pluralisme, dan Liberalisme. Ya, ketiganya adalah sebuah paham atau ideologi yang disebarkan oleh para musuh Allah dari kalangan Yahudi/zionis dan Barat untuk merusak ideologi Islam kaum muslimin di seluruh dunia. Sekedar info sobat, bahwa paham Sepilis ini sudah dinyatakan Haram oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) sejak 28 Juli 2005 artinya apabila kita generasi kaum muslimin memiliki ketiga paham tersebut, maka kita akan berdosa dan ganjarannya adalah azab serta siksa Allah dunia-akhirat, Na’udzubillah…
                Sobat pasti semua pada penasaran kenapa paham SEPILIS ini dinyatakan haram oleh para ulama,.??!!! nih saya akan sedikit mengulas ketiga paham tersebut secara singkat wal padat beserta gejala, tanda, dan manifestasi klinis orang yang terkena penyakit menular ini, semoga dapat dipahami:

1.Sekularisme
                Inti dari paham ini adalah “pemisahan urusan agama dengan urusan dunia dalam kehidupan”, jadi sobat, Agama tidak boleh mencampuri urusan yang menyangkut muamalah duniawi, seperti Ekonomi, Perdagangan, Pendidikan, Kesehatan, Politik, IPTEK, dsb. Agama hanya dibatasi untuk ibadah yang sifatnya ritual, seperti shalat, puasa, zakat, dzikir, haji, membaca Alquran, haulan, dsb. Agama hanya boleh ada di mesjid, musholla, majlis taklim, dan pesantren. Agama tidak boleh disangkut-pautkan dengan urusan kantor, kampus, sekolah, Rumah sakit, Laboraturium, Markas Militer, dsb. Karena agama dianggap tidak relevan/tepat jika mengurus aspek kehidupan secara luas, agama tidak punya solusi untuk bidang kehidupan modern, dan agama adalah urusan pribadi masing-masing (*kembalikan pada individual, begitu kata orang yang berpaham sekular)
 Hasilnya banyak dari kita (*termasuk juga mungkin penulis) yang jauh, tidak peduli, dan tidak paham tentang agamanya sendiri, banyak yang secara akademik dan intelektual luar biasa terpelajar dan titelnya bahkan sudah Professor, ahli di bidangnya, pandai berdebat, dan menganalisa kasus. Namun, ketika ditanya tentang fikih shalat saja, hanya “cengengesan, senyum masam” tidak bisa menjawab. Hal ini sesuai dengan sindiran Allah swt dalam Q.S. ArRuum: 7, “Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai.”
Nilai moral dan akhlak masyarakat menjadi hancur karena peran agama dibatasi dan hukum yang berlaku di masyarakat adalah hukum yang dibuat berdasarkan semata asas manfaat yang memperturutkan hawa nafsu, bukan berdasarkan ajaran-ajaran agama. Padahal, kalau mau jujur. Agama kita, Islam sudah mencakup semua aspek kehidupan mulai dari aspek individual seperti (*cara makan, minum, berobat, tidur, dsb) ibadah kita pada Allah swt seperti (*shalat, doa, dzikir, qiraat quran), aspek hub. Sosial kita, seperti zakat, akhlak, hidup bertetangga, bermasyarakat. Sampai aspek yang sifatnya makro/luas seperti ekonomi, pendidikan, militer, politik, kesehatan, pemerintahan, dsb. Allah swt sendiri me-wajibkan kita untuk melaksanakan ajaran Islam secara kaaffah/seluruh aspek kehidupan agar tidak seperti iblis/syeitan yang sekehendak/sesuai hawa nafsu dalam melaksanakan ajaran Allah swt. Q.S. AlBaqarah: 208, “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.”

2. Pluralisme
                Kita sering salah mengartikan Pluralisme dan pluralitas, sehingga kita menganggap pluralism itu boleh bahkan mutlak adanya. Pluralisme berbeda jauh dengan Pluralitas, pluralitas artinya keberagaman/ke-bhinneka tunggal Ika-an, dan memang kita dalam hidup ini tidak bisa lepas dari perbedaan dan keberagaman. Allah swt berfirman, “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal.” (Q.S. AlHujurat: 13), sedangakan Pluralisme disini adalah “menganggap semua agama benar, semua penganut agama akan masuk surga karena semua agama mengajarkan kebaikan dan kasih sayang sesama.” Padahal, pendapat/paham ini jelas keliru dan bathil karena inti ajaran agama itu benar/salah bukan pada ajaran akhlaknya, tetapi ada pada ajaran aqidahnya/ajaran tentang konsep ketuhanan, kita sebagai umat Islam wajib yakin dan beriman bahwa hanya agama Islamlah satu-satunya benar, Allah swt menegaskan “Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (Q.S. Ali Imran: 85). Salah satu bukti Islam itu agama yang benar adalah terletak pada kitab suci Alquran, yang tidak pernah mengalami perubahan dan mampu dihapal oleh jutaan manusia sepanjang masa, berbeda dengan kitab suci agama lain yang pasti pernah mengalami perubahan oleh tangan-tangan manusia.
                Paham ini sangat berbahaya bagi akidah dan keimanan kita sebagai generasi muda, bisa-bisa kita murtad secara tidak sadar karena kita dengan gampangnya mencampur adukkan ajaran agama Islam dengan agama lain, dengan mudahnya kita nikah beda agama (*padahal jelas diharamkan), ikut ibadah agama lain, termasuk mengucapkan selamat hari raya agama lain, Natal, Imlek, Nyepi, dsb., dan ikut makan-minum yang belum jelas kehalalannya (*hukumnya juga haram, kita cukup toleransi dengan tidak mengganggu umat lain ber-hari raya, Lakum dinukum waliyadiin).

3 Liberalisme
                Liberalisme, secara harfiah artinya paham kebebasan, dalam hal ini bebas dalam segala aspek kehidupan tanpa terkekang aturan manapun. dimana orang yang mencetuskannya adalah JJ. Rousseau, tokoh humanis asal Perancis, dia mencetuskan konsep Life, Love, dan Liberty (Hidup, Cinta, dan Kebebasan) di dunia Barat. Pada dasarnya orang yang “terjangkit” virus/penyakit Liberalisme ini mereka menganggap hidup mereka itu adalah urusan pribadi/individual mereka selama mereka tidak mengganggu orang lain, tidak boleh ada aturan yang mengekang mereka, termasuk agama! Jadi, Liberalisme ini sebenerya adalah turunan dari virus Sekularisme yang mengalami mutasi ke arah kanker stadium 4!!! Virus Liberalisme ini bahkan sudah sangat parah menjangkiti generasi Islam, tidak tanggung-tanggung para cendekiawan/kaum intelektual yang dijangkiti. Jangan heran sobat ketika kita mendengar organisasi yang bernama Jaringan Islam Liberal (JIL) (*konon katanya didanai milyaran dollar oleh organisasi Barat dan Zionis yang ingin menghancurkan Islam dari dalam, pengurusnya pun terdiri dari professor ahli Islam yang di sekolahkan di Amerika Serikat), Kaum JIL ini mereka gencar mengkampanyekan paham Liberal lewat isu-isu kesetaraan gender (*peran wanita sebagai ibu dihapuskan lewat kampanye “wanita karir”), membolehkan nikah sesama jenis/gay-lesbian, bolehnya pergaulan bebas/seks bebas asal pakai “kondom”, menentang Poligami dan mendukung mati-matian Poliandri (*wanita punya banyak suami), penghapusan pembagian warisan sesuai ajaran Islam, menentang jilbab dan mendukung pakaian bebas, minim, seksi, membela ajaran sesat seperti Ahmadiyah, Lia Eden, LDII, dan masih banyak lagi.
 Menurut mereka, mereka memperjuangkan Hak Asasi Manusia (HAM), justru ajaran Islam melanggar HAM, UUD 1945, dan kebebasan individual, Islam itu ketinggalan zaman dan hanyalah produk budaya Arab. Virus Liberalisme ini sangat merusak tatanan kehidupan bermasyarakat, bayangkan di Inggris 40% anak disana adalah hasil hubungan “diluar nikah”, di AS setiap 5 menit terjadi perkosaan, juga Di Eropa Utara, Jepang, Korea, dan AS orang-orang bebas berhubungan seksual layaknya suami istri di tempat umum, seperti di bangku taman, di depan rumah/apartemen, di halte, bahkan di bangku kuliah saat dosen di depan menjelaskan! Hanya dengan alasan HAM. Di Indonesia sendiri menurut KOMNAS Anak, 93% remaja di Indonesia, khususnya kota besar pernah melakukan seks “ringan”, 62% tidak perawan lagi, dan angka aborsi mencapai 6 juta jabang bayi di tahun 2010 (*melebihi korban perang dunia 1 dan 2)! Mereka lupa akan peringatan Allah swt, “Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka).” (Q.S. AlHijr: 3).
                Nah, sobat pasti ngeri kan mendengar virus SEPILIS ini? Virus ini sengaja dikembangkan di dunia Barat, disaat mereka memisahkan agama dari kehidupan dunia, karena agama itu Cuma hak individu, ketinggalan zaman, dan tidak sesuai dengan dunia modern. dan virus ini mungkin sudah menyebar di antara kita, kamu semua, dan bahkan penulis sendiri terjangkiti sebagai umat Islam. So, setelah kita sama-sama mengkaji dan mendiagnostik penyakit ini, mari sama-sama kita cari terapi pengobatannya.Ternyata tidak ada terapi dan pegobatan paling ampuh, kecuali kita kembali pada ajaran Islam, menerapkan syariat Allah swt secara kaaffah/keseluruhan yang tercantum dalam ALQURAN (*obat segala penyakit manusia, baik lahir maupun batin). “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu (Alquran) dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Q.S. Yunus: 57). Wallahu’alam bis showab

Rabu, 15 Agustus 2012

MENSYUKURI ALQURAN (HADIAH TERBESAR ALLAH SWT PADA KAUM MUSLIMIN)





Banjarbaru, 24  Ramadhan 1433 H

 “lainsyakartum la azidannakum, wa lainkafartum inna ‘adzabi lasyadiid, Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih."(Q.S. Ibrahim: 7)
Penulis ingat sebuah anekdot yang diceritakan oleh Ustadz/murobbi penulis ketika ada Tabligh Akbar Nuzulul Quran tempo hari, yang mungkin bisa menjadi renungan kita semua:
“Zaman dahulu ada dua sahabat akrab, bernama Ahmad yang berpostur tubuh agak kurus, serius, dan sangat sabar dan Imron yang berpostur tubuh gemuk, santai, dan agak polos. Saking karibnya dua sahabat ini mereka seperti saudara kandung, mereka sudah mengetahui kekurangan, kelebihan, dan kebiasaan masing-masing. Suatu hari Ahmad pergi ke negeri seberang untuk berdagang, di negeri seberang dia menemukan makanan kesukaan Imron (*sejenis empek-empek Palembang, maklum si Imron berasal dari negeri itu), yang namanya sahabat akrab Ahmad membeli makanan itu sebagai oleh-oleh buat Imron walaupun agak mahal harganya. Sekembalinya ke kampung halaman, Ahmad langsung menemui Imron di kediamannya, setelah bersalaman dan berpelukan layaknya saudara kandung, Ahmad langsung menyerahkan makanan tadi, dengan wajah tenang, tersenyum, dan berterima kasih, Imron menerima makanan itu,,, Namun, alangkah terkejutnya si Ahmad apa yang terjadi kemudian, bukannya makanan itu dimakan atau minimal disimpan, eh Imron malah menyerahkan makanan itu pada si Pussy, kucing kesayangannya…! Meskipun terkejut dan agak jengkel, Ahmad tetap sabar dan berhusnudzun pada Imron, tanpa sedikitpun terlihat wajah marah, bahkan tenang dan membalas senyum, Ahmad pamit (*dalam hati Ahmad berjanji akan kembali membawakan oleh-oleh yang sama untuk Imron, sahabat karibnya). Namun, malang bagi Ahmad kejadian serupa terus berulang sampai berkali-kali dimana oleh-olehnya selalu diserahkan pada Pussycat-nya Imron…! Namun, setiap kali kejadian berulang, setiap itu pula Ahmad tetap tenang, menahan amarah, senyum sambil diam tanpa protes sedikitpun.Sampai akhirnya kejadian itu terjadi hingga sepuluh kali, dan kali ini Ahmad sudah tidak mampu menahan semua kesal di hatinya, Ahmad pun bicara dengan tetap bersikap tenang, “Imron saudaraku, mengapa kamu selalu memberikan makanan kesukaan mu oleh-oleh dariku kepada Pussy?”, Tanya Ahmad. Dan yang paling mengejutkan adalah jawaban Imron seraya tertawa lebar, “Maaf saudaraku, menurutku saat ini yang lebih pantas mendapat makanan ringan seperti empek-empek itu adalah kucing kesayanganku, Pussy. Bukan diriku ini yang sudah gemuk dan makmur.” Dengan terkejut, heran, campur perasaan jengkel, kesal, marah Ahmad pun segera bergegas pergi tanpa terlihat sedikitpun di wajahnya raut wajah marah, Ahmad menimpali Imron dengan kata-kata perpisahan, “Sampai berjumpa saudara ku, semoga di akhirat nanti akan ada balasan yang setimpal untuk perlakuanmu pada ku, aku cuma menasihati bahwa apa yang kamu lakukan itu salah dan tidak seharusnya terjadi pada sahabat mu ini…” Imron pun tetap tersenyum seolah tanpa dosa melihat kepergian sahabatnya, Ahmad.
                Sobat, setelah membaca anekdot diatas kita semua insyaAllah pasti sepakat bahwa begitu “kurang ajar dan tidak tahu dirinya” si Imron terhadap Ahmad yang telah mati-maitan dan jauh-jauh membelikan oleh-oleh kesukaan Imron, dan sungguh sabar serta tabah si Ahmad diperlakukan sedemikan oleh Imron. Namun, pernahkah kita sadar bahwa ternyata kisah diatas justru seringkali kita temukan dalam diri dan kehidupan kita sendiri… Dan parahnya, ini menyangkut hubungan kita dengan sang Pencipta alam semesta, Allah swt. Imron itu adalah kita sendiri, Ahmad yang “sangat sabar dan tenang” adalah Allah swt yang MahaPemurah lagi Penyayang, dan oleh-oleh atau hadiah itu tidak lain adalah Alquran Al karim, firman Allah swt!
                Alquran, yang merupakan mukjizat terbesar junjungan kita nabi Muhammad saw, tidak ada umat terdahulu di muka bumi ini yang mendapat nikmat “hadiah” gratis berupa Alquran selain umat Islam, sungguh mulia dan sangat beruntung umat Islam, betapa tidak di dalam Alquran adalah pedoman/petunjuk bagi umat manusia, terutama orang-orang beriman dan bertaqwa (“Alquran ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.”(Q.S. Ali Imran:138)). Di dalam Alquran termuat segala macam segi masalah-masalah aspek kehidupan, tidak hanya menyangkut Ibadah, tetapi juga hal-hal lainnya seperti, hukum, peradilan, pendidikan, kesehatan, ilmu pengetahuan (fisika, biologi, kimia, matematika, dll), politik, sejarah, kedokteran, sastra, akhlak, dan segala macam hal lainnya yang sempurna dijelaskan dalam Alquran. Bahkan Alquran  mampu menyebutkan hal-hal yang terjadi di masa depan umat manusia yang saat Alquran diturunkan (zaman Rasulullah saw) belum diketahui, mis. Bukti bahwa umat manusia tercipta dari setetes air mani yang hina (Q.S. AlMukminun: 14), kemudian bukti bahwa di dalam laut ada gunung berapi, bukti bahwa bulan pernah terbelah, kemudian bukti bahwa Matahari akan terbit dari sebelah barat, dsb yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Hal inilah yang membuat banyak ilmuwan Barat yang tidak pernah mengenal Islam sama sekali, ketika mereka mepelajari Alquran, mereka terkejut karena Alquran sesuai dengan hasil riset mereka, dan akhirnya mereka mendapat hidayah untuk masuk Islam contohnya Neil Amstrong, Musa Pitchok, dll  (*terakhir seorang ilmuwan NASA asal Ukraina Demitri B, masuk Islam setelah hasil risetnya yang menyatakan matahari akan terbit di sebelah barat sesuai dengan pernyataan Alquran).Alquran juga satu-satunya kitab yang terjaga keasliannya sepanjang masa dan dihapal oleh jutaan manusia tanpa kurang satu ayat pun (*tidak ada manusia yang mampu menghapal 1 surah dalam sebuah kitab, kecuali hanya Alquran).”Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya” (Q.S. AlHijr: 9).
                Namun, sangat ironis… kita sebagai umat yang paling beruntung diberi hadiah oleh Allah swt berupa Alquran, malah tidak bersyukur dan sangat sering menyia-nyiakan Alquran. Banyak dari kita hanya menjadikan Alquran sebagai kitab hiasan di lemari dan ruang tamu, tanpa pernah kita buka dan kita baca lembaran demi lembarannya (*bahkan penulis yakin banyak diantara kaum muslimin, terutama generasi muda termasuk kita mahasiswa yang tidak lancar/bajuju ujar urang Banjar, kalau tidak bisa disebut tidak bisa membaca Alquran), padahal dalam Hadist shahih Rasulullah saw bersabda bahwa pahala membaca Alquran itu dihitung perhuruf sepuluh kali lipat dan bagi yang tidak lancer ada dua pahala! Ironis, Alquran hanya menjadi semacam “mantra atau jampi-jampi” bagi orang yang sedang kesurupan, padahal Alquran lebih pantas digunakan oleh orang yang sadar dan berakal (“Al Qur'an ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengannya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran.”(Q.S. Ibrahim: 52)), Alquran hanya menjadi obat bagi orang yang sakit, padahal Alquran lebih pantas untuk orange yang sehat wal afiat, Alquran hanya menjadi “hadiah” untuk mayyit ketika mengadakan acara haulan (*terlepas dari perbedaan pendapat yang membolehkan atau tidak), padahal Alquran lebih pas dijadikan pedoman bagi orang/makhluk yang hidup, Alquran hanya dipakai ketika kita ingin mendapat nilai ujian yang tinggi, jodoh yang baik, rezeki atau jabatan yang melimpah, dengan dibaca dan ditiup ke air putih lalu diminum (*seharusnya kita lebih juga berikhtiar, bukan semata-mata berharap pada air putih) padahal Allah swt memerintahkan kita untuk membaca Alquran dan Mengingat Allah swt setiap waktu (“Ini adalah satu surat yang Kami turunkan dan Kami wajibkan (menjalankan hukum-hukum yang ada di dalam) nya, dan Kami turunkan di dalamnya ayat-ayat yang jelas, agar kamu selalu mengingatinya.”(Q.S. AnNuur:1). Allah swt juga memerintahkan untuk tidak hanya membaca Alquran saja, namun memahami, men-tadabburi, dan mengamalkan seluruh isi Alquran sehingga kita menjadi sadar bahwa hidup kita ini hanyalah untuk Allah semata, takut pada azab Allah swt yang dahsyat, (simak Q.S.Ali Imran:191 berikut, “yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.”)
                Tidak hanya itu Allah swt juga mewajibkan kita untuk melaksanakan segala perintah, hukum, syariat yang terkandung dalam Alquran secara keseluruhan tidak mengambil sebagian dan mecampakkan sebagian sesuai kehendak nafsu kita. Allah swt menegaskan, “Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama) itu, maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui.” (Q.S. AlJatsiyah: 18) “Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik.” (QS al Maaidah: 47). Namun, bagaimana sikap dan tingkah kita sekarang? Ketika Allah swt mengharamkan riba (Q.S. Albaqarah: 275), kita malah menyuburkan riba, senang memakan bunga yang haram di Bank dan kredit finansial, berdagang tidak jujur (*bensin dicampur air, beras memakai pemutih, dsb), ketika Allah swt haramkan zina (Q.S. Al Isra: 32), kita malah menyuburkan praktik perzinahan baik lewat tempat-tempat prostitusi, diskotik, warung remang, bar, dll yang dilegalisasi pemerintah, ataupun dengan perilaku mendekati zina, seperti pacaran, kumpul kebo, berkhalwat, dsb. (*Indonesia peringkat 2 di dunia setelah Rusia dalam hal pornografi dan peringkat 10 besar untuk penyakit HIV), ketika Allah swt perintahkan muslimah menutup aurat dan berjilbab  (Q.S. AnNuur: 31), kita malah tidak memakai jilbab, mengumbar aurat bahkan setengah telanjang, dengan pakaian/celana, ketat, pendek, transparan, seksi, menampilkan paha, dada, tubuh bagian dalam, serta lekukan tubuh yang semuanya merangsang nafsu birahi lawan jenis. ketika Allah swt mengharamkan judi, meminum khamar, dan meramal (Q.S. Al Maidah: 90), kita malah sering menyuburkan judi mis. lewat taruhan bola, undian berhadiah milyaran, kita malah melegalkan pabrik-pabrik minuman keras (*lihat saja botol-botol bensin eceran ukuran 1 liter di sekitar kita adalah botol minuman keras!), Narkoba merajalela (*Indonesia peringkat 5 besar dunia), kita malah seirng percaya pada ramalan zodiac, fengshui, dll (*dalam hadist disebutkan bahwa barangsiapa yang mendatangi dukun dan tukang ramal, maka shalatnya tidak diterima 40 hari, 1 kali meninggalkan shalat maka 500ribu tahun kita disiksa di neraka, 500rbu x 40 = 20.000.000 tahun kita disiksa! Naudzubillahi min dzalik), ketika Allah swt memerintahkan kita untuk bersatu dalam tali agama Allah swt (Q.S. Ali Imran: 103), kita malah terpecah belah dan saling bermusuh-musuhan, berperang, dan membunuh sesama muslim, kita terpecah dalam golongan-golongan, madzhab-madzhab, organisasi-organisasi, aliran-aliran akibat fanatisme/ta’assub buta (*padahal berbeda itu wajar dan rahmat, asalkan hanya pada masalah yang sifatnya furu’iyah bukan masalah akidah), dalam konteks kenegaraan umat islam terpecah dalam 50 negara terpisah dengan semangat nasionalisme buta tanpa memperdulikan kesatuan ukhuwah islamiyah, sehingga mudah diadu domba kaum kafir (*mis. Indonesia bertikai dengan Malaysia, Iran vs Irak, Afghanistan vs Pakistan, Maroko vs Sahara, dsb) padahal dulu ketika ada daulah khilafah islamiyah (622-1924 M) umat Islam dari maroko sampai merauke bersatu dalam 1 pemerintahan yang dipimpin seorang Khalifah/amirul mukminin, sebelum munafik Mustafa Kemal Attaturk dari Turki meruntuhkan dan menangkap khalifah terakhir dari daulah Turki Utsmaniyah pada 3 Maret 1924 M (*InsyaAllah Khilafah akan tegak kembali seperti bunyi hadist Nabi saw dalam riwayat Ahmad). 
                Mungkin inilah mengapa sekarang kita sebagai umat Islam sering mengalami musibah, bencana, penderitaan, baik yang datangnya dari “kaum kafir/iblis manusia” dimana Kaum muslim di berbagai belahan dunia banyak dibunuh, diperkosa, dibantai, dibakar seperti di Palestina, Bosnia, Rohingya, Thailand, Cina, Filipina, Sudan, Afghanistan, Ambon, Poso, dll. ataupun yang datangnya dari alam seperti banjir, tsunami, tanah longsor, kekeringan, gempa bumi, dan gunung berapi, kelaparan, wabah penyakit yang menerpa kaum muslimin. Bahkan kita sama-sama sadar bahwa di dunia ini kaum muslimin adalah umat yang terbelakang, bodoh, miskin, dan tertinggal jauh daripada kaum lainnya seperti Kristen di Eropa dan Amerika, Buddha di Cina dan Jepang, dan Hindu di India. Semua terjadi karena kita meninggalkan Alquran, kita tidak mensyukuri nikmat Allah swt berupa Alquran.Padahal jelas Allah menegaskan dalam Q.S. AnNahl: 112, “Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian, kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat.” Rasulullah saw pun bersabda dalam muttafaq ‘alaih, “Aku tinggalkan dua pusaka, yaitu Alquran dan AsSunnah yang jika kamu berpegang teguh padanya, maka kamu tidak akan tersesat selama-lamanya.”
                My brother n sister dulu ketika Islam Berjaya, dimana Alquran dan As Sunnah diterapkan dalam segala lini kehidupan, yaitu ketika masih ada daulah Islamiyah (622-1924 M), kaum muslimin betul-betul berada dalam kesejahteraan, keamanan, keadilan, dan ketentraman yang tiada taranya dalam sejarah umat manusia, di bidang pendidikan  umat islam mampu melahirkan banyak ilmuwan (*terutama di zaman khalifah Harun Al Rasyid dan Al makmun) di berbagai bidang seperti Ibnu Sina (bapak Kedokteran), Jabir bin hayyan (Bapak Kimia, Al Farabi (penemu tangga nada), Al Kindi (pencetus pertama teori relativitas, jadi bukan Einsten), Al Khawarizmi (penemu angka nol, sistem Aljarbar, dan sistem sinus cosines dalam matematika), Ibnu Khaldun (Bapak Sejarah dan sosiologi), Imam Syafii, Imam Hanbali, Imam Malik, Imam Hanafi (*yang dikenal sebagai imam madzhab yang 4), dan masih sangat banyak lagi, di samping berdiri universitas terkenal seperti Al Azhar, Cordova, Baitul Hikmah di Baghdad, dan banyak perpustakaan seerti di Cordova (Spanyol), Tripoli, Baghdad, dsb yang menyimpan sampai dua juta koleksi buku (*bandingkan perpustakaan di Paris dan Oxford di zaman yang sama hanya menyimpan dua ribu koleksi buku). Di bidang kesehatan, umat islam dikenal sebagai umat yang bersih (*umat islam lah yang mencetuskan mandi teratur di saat kaum Kristen di Eropa takut mandi karena mitos alergi), kota-kotanya (Bahgdad, Cordova, Kairo, Mekah, Medinah, dll) adalah kota dengan sanitasi yang sangat baik, rumah sakit berdiri dimana-mana, dokter dan perawat bertebaran yang kita kenal sebagai Tabib, bahkan umat Islam terhindar dari bencana the Black Death yang melanda Eropa pada abad ke-14 dan menelan 80 juta korban jiwa! Karena umat Islam lebih sehat dan bersih daripada Eropa pada saat itu. Di bidang Ekonomi, tidak perlu diragukan lagi. Umat Islam sejahtera dan adil secara merata, bahkan pada zaman Khalifah Umar bin Abdul Aziz ketika petugas baitul mal ingin membagikan zakat, tidak ada satupun rakyat yang pantas menerima zakat, sehingga zakat diberikan pada burung-burung, tingkat inflasi/kenaikan harga 0%, bisnis dan keuangan stabil/tidak pernah krisis ekonomi karena menggunakan mata uang Dinar/emas dan Dirham/perak, dan bahkan kekayaan umat islam tidak terhitung jumlahnya terlihat banyaknya mesjid dan bangunan yang terbuat dari emas dan perak. Di bidangMiliter, pasukan Islam menjadi pasukan terkuat di dunia, baik di darat ataupun di laut, kaum muslim menguasai 2/3 kawasan dunia lama di 3 benua, Asia, Afrika, dan Eropa terbentang dari Maroko sampai Merauke dan meruntuhkan 2 Imperium yaitu Romawi dan Persia. Di bidang pertahanan keamanan, kriminalitas dapat ditekan ke angka seminimal mungkin karena hukum jinayah/pidana syariat Islam tegas dan sangat adil, memberikan efek jera kepada pelaku kriminal. Di bidang politik, umat islam stabil dan bersatu dibawah naungan 1 kepemimpinan khilafah/amirul mukminin (*dijamin tidak ada pertentangan atau intrik antar partai politik, hehehe), serta setiap segi bidang kehidupan lainnya kaum muslimin unggul di muka bumi ini saat itu. Tidak hanya kaum muslimin yang merasakan ketentraman, tetapi juga non muslim bisa dengan bebas dan tenang hidup di wilayah Islam, Tidak hanya manusia yang sejahtera, bahkan binatang dan tumbuhan ikut sejahtera (*kuda-kuda diatur supaya tidak terbebani membawa muatan, pohon-pohon dilarang ditebang sembarangan, singa pun menjadi tidak nafsu untuk memakan domba dihadapannya karena sudah merasa kenyang dan tenang hidupnya), dan ini semua bukti sejarah, bukan mimpi!
                So, sobat marilah sekarang kita mulai kembali mensyukuri Alquran yang masih ada di tengah kita, apalagi sehabis bulan Ramadhan (*bulan diturunkannya Alquran, bulan tempat mendidik/men-tarbiyah kita menjadi insan yang bertaqwa di 11 bulan berikutnya) kita mulai belajar membaca Alquran (*bagi yang belum bisa, yang sudah bisa agar lebih dilancarkan dengan penguasaa tadwijnya), memahami, mentadabburi, dan mengamalkan seluruh isi Alquran. Agar kita tidak menjadi Imron seperti cerita diatas, terlalu kurang ajar pada “kebaikan dan kasih sayang” Allah swt pada kita, jangan sampai Allah swt menjadi murka pada kita dengan menurunkan azabNya dan semuanya terlambat, boleh jadi Allah swt sekarang masih memberi kita waktu untuk bertobat, tapi apakah kita bisa menjamin hari besok atau bahkan 1 detik setelah ini kita masih hidup? Mudah-mudahan kita semua, termasuk penulis dapat mensyukuri Alquran. Let’s back to Alquran dan As Sunnah. ^^

Referensi:
Disarikan dari ceramah Ustadz Taufiq Ibnu Tamziz dalam Tabligh Akbar. Kamis, 16 Ramadhan 1433 H.
An Nabhani, Taqiyuddin. Nizamul Islam. 1953. Beirut.
Hitty, Philip K. History of Arabs. 2002. New York.
Siauw, Felix. Beyond The Inspiration. 2010. Jakarta.
www.britannica.com 
www.akhmadazharbasyir.blogspot.com

Menyingkap Misteri "Rahasia Umum" di tengah masyarakat Indonesia


Manado, Sulawesi Utara 26 Juli 2012.

Di tengah serunya musyawarah nasional Aliansi Pers Mahasiswa Politeknik Indonesia (APMPI) ke-VI, terdengar deburan ombak di pesisir pantai dan lambaian nyiur, serta cantik dan manisnnya panitia cewe yang mayoritas keturunan tionghoa (*hehehehe, jadi cuci mata, kurang pahala)... Ku sempatkan menulis ide liar ini, dengan niat dakwah islamiyah..,

 Rahasia umum… tentu kita semua pernah mendengar judul di atas dalam kehidupan normal kita sehari-hari, bahkan dalam percakapan seirngkali keluar istilah “rahasia umum” ini. Sebagai contoh percakapannya, “rahasia umum lho dia tu orangnya playboy dan keong racun”, atau “klo masalah tempat itu tempat prostitusi dan  judi, itu udah rahasia umum”, “rahasia umum jika di daerah sini banyak maling dan rampoknya”, atau “ah, sudah rahasia umum kan anggota dewan di senayan sering terlibat KKN”, “tuh, anak pejabat mewah banget, padahal rahasia umum jika semua fasilitasnya adalah dinas dan milik negara”, dan masih sangat banyak ungkapan ini keluar dari mulut kita. Entah sengaja atau tidak ungkapan “rahasia umum” mengalami sebuah peyorasi (perubahan makna menjadi konotasi negatif), ungkapan ini sering atau bahkan selalu disandingkan dengan kalimat-kalimat yang maknanya negatif khususnya secara nilai dan moral di masyarakat. Bukan sebuah hal yang aneh lagi ketika “rahasia umum” menjadi bahan goyunan di kalangan masyarakat umum, meskipun kalau mau jujur seringkali “rahasia umum” ini menyangkut hal-hal yang sangat urgen dan menyangkut hidup khalayak luas, bahkan kehidupan berbangsa dan bernegara! Namun, mau dikata apa memang, sudah menjadi tradisi, khususnya bangsa kita bahwa “rahasia umum” mestilah dijaga demi kedamaian dan ketentraman hidup kita. Hm… Ada istilah yang umum berkembang di masyarakat, bahwa sebagai bangsa Timur kita mesti menjunjung tinggi nilai-nilai kekeluargaan dan semangat gotong royong di setiap lini kehidupan, saling melindungi, dan menjalin persatuan serta kesatuan, satu sama lain. Anggapan ini memang sangat benar dan tepat, jikalau berkaitan dengan kebaikan, misalnya sikap kita ketika melihat ada teman, kerabat, dan sahabat kita yang sedang dalam kesulitan akibat musibah dan bencana yang menimpa mereka, atau ketika kita menyantuni anak yatim, fakir miskin, anak terlantar, ibnu sabil (*termasuk penuntut ilmu seperti kita-kita mahasiswa ini, hehehehe… klo disebut terlantar juga boleh, terutama apabila sudah masuk tanggal bulan tua, hiks…), dan pastinya tolong menolong terhadap saudara seiman dan seagama ketika didzalimi oleh para musuh Allah swt, ingat bagaimana saudara-saudara kita di luar sana seperti di Palestina, Irak, Afghanistan, Suriah, Libya, Bosnia, Myanmar, Thailand, Filipina, atau dalam negeri seperti Ambon, Poso, Mesuji, dll. mereka dibantai, dibunuh, disiksa, diperkosa, diusir, dan dinistakan, bahkan menurut perhitungan kasar UNHCR PBB korban keseluruhan yang telah dibunuh dan dibantai sepanjang tahun 1950-2011 mencapai angka 1,5 juta muslim! Bagaimana mungkin kita membiarkan saudara kita disana, sementara kita disini terlena dengan maksiat dan dosa. (*dalam hadist riwayat Muttafaqun Alaih, Rasulullah saw bersabda bahwa orang beriman itu ibarat satu tubuh, jika satu bagian mengalami rasa sakit maka seluruh bagian tubuh ikut merasakan). Hm… Maaf ngelantur kultumnya mumpung ramadhan, hehehehe… Oke, kita kembali ke laptop… Sekarang ironisnya, sikap kekeluargaan dan gotong-royong di negeri ini disalahgunakan kepada hal-hal yang sifatnya sudah negatif, seperti dalam hal berbangsa dan bernegara yaitu Korupsi, kolusi, Nepotisme (KKN) (*peringkat ke-2 di dunia setelah Bangladesh), sifat “kekeluargaan” untuk melindungi mafia KKN-nya sudah sedemikian parah, dimulai dari pihak aparat penegak hukum (polisi, jaksa, hakim), aparat birokrasi, ataupun bahkan ada kalangan cerdik cendekiawan yang membenarkan sikap inikemudian contoh lain misalnya kita temui ketika pelaksaan Ujian Nasional di negeri ini, dimana “rahasia umum” tolong-menolong dalam  kecurangan UN, baik itu seperti bersama-sama membeli kunci jawaban, menggunakan alat komunikasi seperti HP untuk mencontek, menyewa guru “dadakan” untuk membantu menjawab soal, hingga kerjasama yang baik antara pihak sekolah, guru, murid, dan komite sekolah untuk menutupi adanya kecurangan UN di sekolah tersebut (*tampaknya kita tidak perlu lebih jauh memaparkan, karena memang dengan system pendidikan Sekular-Kapitalis seperti sekarang ini, Kualitas hasil/nilai para peserta didik dalam Ujian Nasional seolah menjadi tolak ukur wajib/konstan untuk menentukan apakah sekolah itu berkualitas atau tidak, bahkan akreditasi dan pendanaan pun seringkali pemerintah mengacu pada pencapaian hasil UN yang akhirnya memaksa pihak sekolah dan komite untuk bekerja keras mendapatkan yang terbaik dengan “segala cara”), belum lagi masalah lain seperti pornografi, pergaulan bebas, dan masalah moral lainnya, hanya dengan alasan ingin menjaga kedamaian dan sifat kekeluargaan, kita menjadikan semua itu hanya sebagai “rahasia umum” tanpa aksi belaka, parahnya penulis pernah mendengar tausyiah dari seorang tokoh agama yang menyatakan bahwa, “kita harus sabar dan pasrah akan semua kebobrokan ini, karena ini sudah zamannya”…huufft (*padahal, Allah swt menuntut usaha kita yang maksimal dan mati-matian, sebelum pasrah pada takdir). Masyarakat menjadi skeptis terhadap kebrobrokan moral yang melanda bangsa ini, dan menjadikan “rahasia umum” sebagai penghibur wajar atas kedzaliman tirani, pengusaha/konglomerat curang, militer yang otoriter, dan sistem yang mengekang kebenaran,

Pandangan Islam
Lalu bagaimana pandangan satu-satunya agama yang diridhai Allah swt, dienul Islam terhadap fenomena “rahasia umum” ini?
Agaknya kita mesti ingat flashback sebuah hadist yang diriwayatkan Imam Bukhari wal Muslim dibawah ini,

DariAisyahRA.:
Bahwa orang-orang Quraisy sedang digelisahkan oleh perkara seorang wanita Makhzum yang mencuri. Mereka berkata: Siapakah yang berani membicarakan masalah ini kepada Rasulullah saw.? Mereka menjawab: Siapa lagi yang berani selain Usamah, pemuda kesayangan Rasulullah saw. Maka berbicaralah Usamah kepada Rasulullah saw. Kemudian Rasulullah saw. bersabda: Apakah kamu meminta syafaat dalam hudud Allah? Kemudian beliau berdiri dan berpidato: Wahai manusia! Sesungguhnya yang membinasakan umat-umat sebelum kamu ialah, manakala seorang yang terhormat di antara mereka mencuri, maka mereka membiarkannya. Namun bila seorang yang lemah di antara mereka mencuri, maka mereka akan melaksanakan hukum hudud atas dirinya. Demi Allah, sekiranya Fatimah putri Muhammad mencuri, niscaya akan aku potong tangannya. (Shahih Muslim No.3196)
Serta dalam Alquran, kitab suci yang terjaga sepanjang masa kebenarannya:
Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barang siapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir". (Q.S. Al Kahfi:  29)
(Yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung." (Q.S. Ali Imran: 173)
Dalam  Hadist shahih di atas, sangat jelas Rasulullah saw sangat murka jika kita mendiamkan suatu kemaksiatan karena takut pada penguasa, orang kaya, dan terpandang, sementara “berlagak” adil atas kejahatan yang dilakukan pada orang lemah dan miskin (*quill haq walau kaana muuran, katakanlah kebenaran walau itu pahirt rasanya). Dan akhirnya Alquran menegaskan bahwa kebenaran itu dating dari Allah swt semata, kita tidak boleh takut pada ancaman manusia, hanya Allah swt sebaik-baik penolong. Sehingga, kita dapat tarik kesimpulan bahwa Islam melarang adanya “rahasia umum” atas kemaksiatan dan kemunkaran yang terjadi di tengah umat.

*Terakhir, penulis ingat sebuah kaidah yang menyatakan bahwa DIAM itu lahir dari sebuah KETAKUTAN, dan KETAKUTAN itu lahir dari sebuah KETIDAKTAHUAN. Begitu juga fenomena “rahasia umum” yang beredar di masyarakat kita ini, semua akarnya dari sebuah KETAKUTAN masyarakat untuk mengatakan kebenaran, diakibatkan sistem yang berkembang adalah sistem yang bukan berasal dari sang Pencipta, Allah swt, seperti sistem Kapitalis dan Komunis, dan KETAKUTAN itu semuanya berawal dari KETIDAKTAHUAN bahwa diam terhadap kemunkaran dan kemaksiatan adalah mengundang azab Allah swt, dan bahwa dalam waktu dekat insyaAllah pasti akan tegak sebuah sistem Islam kaffah (menyeluruh) di muka bumi ini dalam bingkai Negara Khilafah dengan Syariat Islam sebagai dasar hukumnya seperti pada masa zaman Khilafah Ar Rasyidin, Abu Bakar RA, Umar RA, Utsman RA, dan Ali RA , serta khilafah2 lainnya seperti Umar bin Abdul Aziz, Harun ArRasyid, dll (*hal ini tegas diriwayatkan dalam H.R. Ahmad).Inilah mengapa ilmu menjadi penting dalam kehidupan kita, terutama kita sebagai muslim (*thalabul ‘ilma faridlatun ‘ala kulli muslimin), then… mumpung masih dalam suasana Ramadhan, yuk mari kita menuntut ilmu terutama ilmu Islam secara menyeluruh, baik itu tentang fikih, muamalah, tauhid, tasawuf, ilmu Alquran (*seperti tajwid, tilawah, tafsir, dll), nahwu-sharaf, syakhsiyah, sejarah Islam dan Khilafah, Teknologi Islam, dan masih banyak lagi. Mumpung masih hidup, mumpung masih “ada kesempatan” untuk kita. Let’s talk n study about Islam… ^_^

Sabtu, 25 Februari 2012

MANA JANJI MANIS CINTAMU ?

(*Sebuah refleksi terhadap bulan maulid Nabi Muhammad saw bagi kehidupan kaum muslimin)


"Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalangan kamu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti (kemauan) kamu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu akan mendapat kesusahan tetapi Allah menjadikan kamu Cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus'"
(Q.S. Al Hujurat: 7) 



            Bulan rabiul awal, bulan ke-3 dari tahun hijriah (*atau yang lebih kita kenal dengan bulan maulid/maulud) pun telah berakhir. Selama satu bulan penuh umat islam, khususnya umat islam di tanah air dengan antusias tinggi telah mengadakan berbagai macam acara untuk memperingati bulan kelahiran Nabi besar Muhammad saw (12 rabiul awwal), mulai dari acara yang sifatnya ritual seperti Peringatan maulidan, baayun maulid, ceramah agama, pembacaan syair-syair maulid habsyi, hingga sifatnya non ritual seperti perlombaan habsyi, seminar, training, mabit, bedah buku, bakti sosial, aksi damai, dsb. Semua itu kita lakukan di tanah air dengan semarak, bahkan di Indonesia peringatan maulid sangat unik dan luar biasa jika dibanding dengan Negara-negara Arab dan Islam lainnya, karena diselenggarakan tidak hanya di mesjid, tetapi juga di setiap langgar/musholla, bahkan di sekolah, perguruan tinggi, serta instansi-instansi pemerintahan dan swasta (*demikian menurut alim ulama penceramah yang pernah saya dengar).Dari fenomena ini dapat kita simpulkan bahwa kesadaran umat islam dan kecintaan pada Rasulllah saw masih sangat besar.Mulai dari anak-anak hingga lansia, laki-laki ataupun wanita, kalangan awam hingga alim ulama dengan semangatnya melantunkan berbagai shalawat kepada Rasulullah saw, seperti shalawat ibrahimi, shalawat Barzanji, shalawat ad Dhiba’i, shalawat Badar, shalawat Kamilah, dll. (*Seakan-akan sambung-menyambung orang melantunkan shalawat dan tidak sadar kita pun menjadi hapal bait-bait shalawat tersebut) hanya untuk membuktikan cinta kita kepada Rasulullah saw dengan mengagungkan (takrim) dan memuliakan (takdhzim) beliau lewat shalawat (*jadi ingat baleho seorang tokoh masyarakat di Kalsel…=.=).
             Inilah fenomena yang terjadi selama satu bulan penuh di bulan mauled, it’s amazing!!! Karena mencintai Rasul saw umat islam di tanah air khususnya mereka rela menyumbangkan banyak hartanya untuk mengadakan acara maulidan (*1 kali acara mungkin menghabiskan jutaan rupiah). Pertanyaannya sekarang apakah benar realitanya kita mencintai Rasul saw???
Penulis ingat sebuah syair tentang cinta yang kurang lebih isinya seperti ini:
Jika kamu mencintai ku
maka jangan kamu hanya manis dibibir merangkai kata
Tapi buktikan janjimu padaku dengan pengorbanan nyata
agar ku tahu begitu kau tulus mencintaiku
(*puisi galau….>_
Tapi senada dengan puisi itu juga kita wajib ingat dengan firman Allah swt ini:

Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. atakanlah: "Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir"
(Q.S. Ali Imran:31-32)

Dari hal diatas jelas bahwa Cinta kepada Rasulullah saw semestinya melebihi cinta kita kepada diri kita sendiri. Hal ini sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Umar bin Khattab ra.”suatu ketika Umar bin Khattab berkata kepada Rasulullah saw,”engkau lebih kucintai dari segala sesuatu kecuali diriku sendiri”. Maka Rasulullah saw bersabda,”Tidak wahai Umar, akan tetapi sampai diriku lebih kau cintai dari pada dirimu sendiri”. Kemudian Umar bin Khattab ra. berkata,”Demi Allah, engkau  sekarang lebih kucintai dari pada diriku sendiri”.”Sekarang engkau benar wahai Umar” tambah Nabi”. (HR Bukhari)
Dan ketahuilah, bahwa cinta ini tidak akan sempurna kecuali dengan adanya keta’atan kepada Allah dan RasulNya. Allah ta’ala berfirman:
“Katakanlah:”Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Al-Imran;310
Kecintaan kepada Rasul akan terbukti bila bertentangan dengan cinta kepada yang lainnya. Apakah akan mengutamakan cintanya kepada Rasul ataukah sebaliknya. Bila mendahulukan cintanya kepada Rasul, berarti telah membuktikan akan kebenaran cintanya kepadanya.
Menurut Ibnu Rajab, cintai kepada kepada Rasul Ada dua derajat;
Pertama,  yang menjadi sebuah kewajiban; ta’at kepadanya dengan melaksanakan semua perintah, menjauhi semua larangannya, meyakini semua berita yang dibawanya dan pasrah dengan semua yang telah datang darinya.
Kedua,  menjadi perbuatan sunnah, yaitu dengan mengikuti sunah-sunahnya, akhlaknya, adabnya, mencotoh cara bergaul dengan keluarganya, saudara-saudaranya, mencontoh akhlaknya yang dzahir berupa zuhud di dunia, sangat merindukan akhirat, kedermawanan, sikap tawadhu’, juga akhlaknya yang batin berupa takut kepada Allah ta’ala dan mencintainya, rindu untuk bertemu denganNya, ridha dengan semua ketentuanNya, menyandarkan diri dan bertawakal kepadaNya lalu menjauhi semua bentuk sesembahan yang dapat memalingkan hati dari ibadah kepadaNya.
  Sehingga dapat disimpulkan, cinta kepada Rasullah saw bukanlah sebuah pengakuan dengan ucapan semata. Karena seandainya cukup dengan ucapan, niscaya semua orang akan mudah mengatakannya. Hasan Al-Basri berkata,”sekelompok manusia berkata kepada Rasulullah saw,”Wahai Muhammad, kami mencintai rabb kami, maka Allah menurunkan ayatNya (Ali Imran:31) seperti yang tertulis di atas. Maka mengikuti semua pentunjuk nabi Muhammad saw tanda akan kecintaan kepadanya.
  Pun demikian, fakta sekarang menunjukkan bahwa umat islam, khususnya generasi mudanya telah jauh dari mencintai Rasul saw… kita dapat melihat kehidupan generasi mudanya sekarang, jangankan mengenal kehidupan Rasul saw dan para sahabatnya, tanggal lahir beliau,nama ortu dan keluarga beliau, kapan beliau hijrah, peristiwa penting islam, dan nama-nama sahabat yang dijamin masuk surga pun banyak yang tidak tahu (*malah hapal nama-nama artis idola baik nusantara ataupun mancanegara seperti Amrik, Jepang, Korea, dll lengkap dengan profil pribadi mereka.T_T), belum lagi masalah akidah dan tauhid, masih banyak yang percaya ramalan zodiak, fengshui, dll (*sampai2 ada film yang judulnya miss zodiac, apa2 pasti kiblat ke zodiak  >,
  So, dimanakah bukti janji kita sobat? disisi lain kita seolah acuh tak acuh dan santai ketika di luar sana kaum kafir dengan mudah dan tertawa menghina Rasulullah saw dan para sahabat (*masih ingat 30 September 2005 tepatnya, ketika Jyllands-Posten, surat kabar asal Denmark itu dengan angkuhnya menerbitkan 12 buah karikatur yang mengolok-olokkan sang Rasul, Muhammad SAW.), Cobalah browsing di internet, pakai google saja… maka kita akan mendapatkan berbagai gambar pengolok-olokan terhadap Nabi Muhammad,  mulai dari menjadikan wajah –yang diklaim sebagai gambar beliau- sebagai gambar iklan rokok, iklan viagra, penggambarannya sedang memandikan babi, gambar di tissue toilet, dan…. bahkan saya merasa sangat geram dan tidak pantas untuk menuliskan lanjutannya di sini… belum lagi kasus di penjara Guantanamo dan Abu Gharib, dimana Alquran diinjak, dibakar, dirobek, dimasukkan kedalam tisu, dan dijadikan alas untuk behubungan seksual! Dan sampai sekarang, bumi tempat Nabi saw isra mi’raj, Palestina masih dijajah Zionis Israel dengan anteknya Amerika Serikat, 1 juta umat islam disana telah dibunuh, diperkosa, diusir, dan disiksa.Lalu Adakah umat islam dan diri kita pribadi tergerak untuk bereaksi? Dan sepertinya masih belum terlihat , kita masih sibuk dengan studi, kuliah, pekerjaan, permainan, dan kesibukan duniawi kita lainnya dibanding membela Rasullullah saw, padahal jumlah kita di dunia tidak kurang 1,5 milyard! (*terbukti hadist Rasul saw, dapat diperkirakan bahwa kamu akan diperebutkan oleh bangsa-bangsa lain sebagaimana orang-orang yang berebut melahap isi mangkok (makanan). Para sahabat bertanya, "Apakah saat itu jumlah kami sedikit, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Tidak, bahkan saat itu jumlah kalian banyak sekali tetapi seperti buih air bah (tidak berguna) dan kalian ditimpa penyakit wahan." Mereka bertanya lagi, "Apa itu penyakit wahan, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Kecintaan yang sangat kepada dunia dan takut mati." (HR. Abu Dawud))
  Entah mungkin karena memang sudah budaya atau falsafah hidup orang Indonesia segala sesuatu itu selalu dianggap ada “musimnya”, jika dalam dunia buah-buahan ada musim durian, rambutan, langsat, pepakin, tiwadak (*cempedak red.), mangga, kasturi, dsb. Di dunia elektronik kita dulu mengenal, musim video, vcd, dvd, tv 2 warna, 4 warna, layar datar, radio amatir. walkie talkie, hanphone n-Gex, Hp BB (*sehingga kita mengenal BBM , disaat BBM/bensin melambung harganya), belum lagi di dunia computer kita mengenal musim Pentium 1,2,3,4, laptop, noteboke, tablet, sirup, eh salah… hehehe.. Namun, sangat disayangkan budaya “musim2an” ini pun menjalar ke dalam ranah ritual-ritual agama Islam,,, semisal ketika bulan ramadhan (*anggaplah musim puasa) orang-orang rajin beribadah ke mesjid/surau/langgar, rajin tadarus, rajin tarawih/qiyamul lail, rajin puasa menahan lapar dahaga, tempat-tempat maksiat (*seperti warung remang-remang, klub2 malam, diskotik, dsb.) tutup meskipun hanya siang hari =,=, para publik figur seperti pejabat, artis/aktris tiba-tiba berubah 180’ menjadi alim, aktris yang di luar bulan ramadhan buka-bukaan aurat, tiba-tiba rapi dan anggun dengan jilbab dan pakaian muslimah… Ramadhan pun lewat, maka seperti  halnya siklus “musim”, mesjid-mesjid kembali sepi, orang-orang yang tadinya rajin berjamaah, tadarus, qiyamul lail menjadi acuh tak acuh dan lalai akan perintah agama, bahkan mereka kembali menyenangi perbuatan maksiat (*bagai air di daun keladi), muslimah yang tadinya sopan dan anggun dengan jilbab kembali buka-bukaan.Seakan Ramadhan itu bagaikan  musim buah-buahan, begitu juga ritual islam lainnya seperti idul fitri, idul adha, shalat jumat, bulan Syaban, dan tak ketinggalan yang saat ini baru kita lalui yaitu bulan Maulid Rasulullah saw…
Akhirnya sobat bulan Maulud pun usai (*terlepas dari khilafiah/perbedaan pendapat di antara ulama tentang hukum merayakan maulid Nabi saw, namun yang kita ambil disini adalah esensi manfaat dari perayaan tersebut), ironis sangat ketika fakta menunjukkan kegiatan keislaman pun ikut-ikutan usai, mesjd-mesjid, surau, dan langgar-langgar yang penuh dengan jamaah dan meriah dengan syiar islam, kembali sepi dari jamaah dan redup dari syiar islam, Kaum muslimin-muslimat yang sebelumnya penuh sesak menghadiri majlis-majis dengan begitu khusyu dan penuh penghayatan melantunkan syair-syair maulid dalam acara peringatan maulid Rasulullah saw sebagai bukti cinta kita pada beliau, setelah bulan maulid usai pun kembali menghilang, sangat sulit menemui jamaah-jamaah penuh sesak saat  adzan berkumandang, bahkan acuh tak acuh terhadap panggilan yang mulia ini, dan sangat memprihatinkan justru yang acuh tak acuh adalah orang-orang yang rumahnya sangat dekat dengan mesjid/musholla, inikah yang dinamakan cinta pada Rasulullah saw??? Padahal sejarah diadakannya peringatan maulid ini tidak lepas ketika pada masa perang salib, saat  itu pimpinan kaum muslimin, Sultan Shalahuddin Al Ayyubi melihat kaum muslim telah jauh dari sunnah-sunnah Rasul saw, sehingga mudah dikalahkan musuh, atas idenya di setiap negeri diadakan peringatan maulid dengan tujuan kaum muslimin bangkit dan kembali menghidupkan sunnah ketika mendengar sirah perjuangan dakwah dan kehidupan Rasul saw beserta sahabatnya, dan ternyata cara ini berhasil! 8 kali perang salib hanya 1 kali kaum muslimin kalah, sementara sekarang???
            Sobat mari kita renungkan, Apakah dikatakan mencintai Rasulullah, dengan kita melalaikan shalat lima waktu? Tidak melaksanakan shalat berjamaah, padahal jarak rumah kita dekat dengan mesjid/mosholla (*dalam sebuah hadist diriwayatkan bahwa ada seorang ssahabat yang buta dan lumpuh minta keringanan pada Rasul saw untuk tidak shalat berjamaah, tapi ditolak Rasul saw karena sahabat itu masih bias mendengar panggilan adzan! Nah bagaiman dengan kita yang sehat dan sempurna aggota badan ini? Apakah kita melalaikan berjamaah di mesjid/musholla? Apakah dikatakan mencintai Rasulullah dengan kita masih terbiasa berbohong, menipu, dan khianat? Apakah dikatakan mencintai Rasulullah dengan kita durhaka pada orang tua kita dan lebih percaya pada teman atau pasangan? Apakah dikatakan mencintai Rasulullah dengan kita belum menutup aurat alias buka-bukaan dan tidak memakai jilbab (*bagi muslimah, jika telah baligh maka hanya telapak tangan dan muka yang boleh terlihat)? Apakah dikatakan mencintai Rasulullah dengan membiarkan orang-orang kafir menghina Rasulullah beserta keluarga dan kerabat beliau (*dengan alasan, toh mereka jua tidak menyerang bangsa kita)? Apakah dikatakan mencintai Rasulullah dengan kita tidak peduli terhadap nasib saudara kita sesama muslim yang tengah menderita baik di dalam negeri ataupun di luar negeri, seperti Afghanistan, Irak, Palestina, Cheznya, Suriah, dll sementara saudara kita disana dibunuh, diperkosa, diintimidasi, dan dibantai habis?Jawabannya… ada di hati kita masing-masing,, Wallahu ‘alam… yang jelas cinta butuh bukti nyata, tidak hanya kata-kata dan janji manis belaka (*ada sebuah anekdot dimana sebagian orang memplesetkan bulan maulud menjadi bulan mulut / t bukan d, karena banyak orang yang hanya mengincar kenyangnya saat makan di acara-acara peringatan maulid daripada mendengarkan ceramah… memanjakan mulut katanya, hehehe…)
            Sobat, iman itu ada 3 unsur, pertama iqra’u bil lisan (diucapkan di lisan), kedua tasdiqu bil qalbi(membenarkan di hati), dan terakhir arkanu bil azkan (membuktikan dengan perbuatan), jika kita tidak melakukan salah satu dari ketiga unsur tersebut maka kita termasuk orang yang munafik!
Memang sekarang zamannya dimana kemaksiatan dan kezaliman merajalela dan tidak lagi menjadi hal yang tabu… tapi itu bukan alasan kita untuk berdiam diri menjadi setan bisu, bagi Anda yang mampu merubah sistem, maka rubahlah dengan segera, jangan ditunda.., tetapi bagi Anda yang belum mampu, maka rubahlah diri Anda sendri serta orang terdekat Anda dahulu, mulailah rajin shalat 5 waktu + berjamaah, rajin bersedekah, rajin menuntut ilmu (*baik ilmu agama ataupun dunia), taat dan patuh pada ortu, menutup aurat dan menjaga pergaulan sesuai cara islami, hormat pada guru, menjaga kebersihan dan kesehatan, dll. karena Rasulullah saw sekarang ingin kita membuktikan janji cinta kita pada beliau… JANGAN SAMPAI RASULULLAH SAW MENGANGGAP KITA JAMBU (JANJI MU JANJI BUSUK)… ^_^  . Salam ukhuwah sob...

  Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
(Q.S. Al Ahzab: 21) 

 

 *Ditulis oleh seorang hamba Allah yang masih merasa banyak berdosa dan ingin banyak menuntut ilmu tentang bagaimana berjuang menegakkan Al Islam di atas segalanya...

Alabio, 25 Rabiul Awal 1433 H

Goresan Hati di Sebuah Mesjid

Alabio, 11/02/2012       
       Dikelilingi berbagai list-list untuk menjalani kuliah di sebuah institusi yang menuntut pengabdian di atas tuntutan hati dan pribadi, sejenak diri inisempatkan untuk mencari sebuah mesjid tenang yang di rekomendasikan ayahku agar sempat dikunjungi sebelum ku kembali balik ke Banjarbaru…

                Meskipun tubuh lelah setelah memberikan sosialisasi tentang kampus ke adik-adik kelas.Namun, hatiku bangkit untuk melangkah mendirikan shalat Magrib berjamaah di sebuah mesjid yang namanya dalam bahasa Indonesia berarti “yang terpercaya” nafas hela terhempas dan berganti dengan teduhnya hati mendengar lantunan adzan magrib dari sang marbout, meskipun terasa asing  (*karena menurut informasi marbout yang dulu telah diganti dengan marbout yang baru karena masalah internal) tetapi, tetap nikmat dan sejuk di hati lantunan tersebut (*teringat betapa banyak umat islam yang meremehkan seruan adzan, padahal di sisi lain banyak muallaf yang mendapat hidayah karena mendengar seruan adzan… Naudzubillah…), lantunan adzan pun berhenti tepat ketika sepeda motor Honda kesayangan (*amanah ortu selama kuliah) di parkir. Telah banyak jamaah yang bergegas mengambil air wudhu, seperti biasa tempat wudhu penuh jejal, maklum mesjid ini banyak memiliki jamaah setiap shalat 5 waktu karena mayoritas masyarakat di sekitarnya sangat sadar akan pentingnya mendirikan shalat berjamaah (*banyak tokoh masyarakatnya yang memperjuangkan islam yang berlandaskan Alquran dan Assunnah, berbeda dengan kebanyakan mesjid atau langgar sekarang, hanya saat shalat magrib yang banyak jamaahnya, selebihnya lengang, bahkan saat shalat subuh bisa dihitung jari jamaahnya itupun dari kalangan lansia dan bahkan ada musholla yang terkunci saat shalat Dzuhur dan Ashar!!! Nauzhubillah) mayoritas di antara mereka masih ku kenal, karena memang mereka adalah tetangga di kampung halaman, salah satunya adalah seorang setengah baya yang berjenggot panjang, memakai sarung dan baju koko, serta kopiah khasnya dengan tanda hitam di dahinya (*mohon jangan berstigma negatif) dia menyapa dengan hangat sembari mengucap salam… yaa dialah salah satu ustadz yang sering mengajari banyak hal tentang Al Islam kepada semua jamaah, terutama diriku ketika ku masih duduk di bangku SMA. Tak banyak yang beliau tanyakan kecuali tentang kabar dan dimana kuliah karena beliau ingin sesegera mungkin shalat sunat tahiyatul mesjid…. Hmmm… memang beliau senantiasa berusaha menghidupkan sunnah selain mengerjakan yang wajib di tengah masyarakat yang mulai meninggalkan sunnah Nabi Muhammad saw seperti sekarang ini.
                Ketika memasuki mesjid, ada beberapa perubahan yang terjadi pada interior mesjid, diantaranya penataan tempat wudhu dan pembangunan TPA (Taman Pendidikan Alquran) baru di belakang mesjid… Namun, di antara semuanya yang menjadi perhatian ku adalah ditata ulangnya tempat perpustakaan mesjid, banyak buku baru ditambahkan… perpustakaan inilah yang banyak memberi wawasan kepada diri ini untuk mengenal Islam sesuai dengan Alquran dan Assunnah dan sering kali perpustakaan kecil yang letaknya di pojok ini menemani penulis untuk duduk fokus membaca setumpuk buku pelajaran di mesjid ini ketika menghadapi ujian nasional baik tingkat SMP ataupun SMA dulu (*target mendapat nilai terbaik, Alhamdulillah tercapai..^^),…
                Shalat berjamaah pun didirikan, dan hati ini bertambah tenang karena shaf-shaf lurus dan rapat seperti sunnah Nabi saw (*penulis pernah shalat di beberapa mesjid, ternyata shafnya banyak yang tidak rapat dan tidak lurus) sehingga syeitan mudah merusak shalat kita.Imamnya pun dengan sangat merdu dan khusyu melantunkan surah Alquran…
                Selesai shalat, diri ini pun sambil berwirid merasakan betapa tenang dan syahdunya berada di mesjid yang telah menemani, mendidik, dan menempa pribadi ini dari kecil sampai sekarang,,, tak sengaja mata ini melihat kearah anak kecil (*mungkin usianya masih TK) yang dengan khas anak kecilnya ikut shalat dibelakang ayahnya, ketika ayahnya berdzikir, mulutnya komat-kamit berdzikir, dan ketika ayahnya berdoa, dia juga ikut mengangkat tangan berdoa… terus ku pandangi dia,, banyak gerak lucu yang dia lakukan sembari mengikuti ayahnya shalat sunnat rawatib, dan ketika keluar mesjid seorag wanita berpakaian jubah muslimah, sepertinya ibunya (*nampaknya 1 keluarga berjamaah di mesjid) menghampiri dan menggendong anak itu sambil tersenyum, terakhir pandangan ini melihat anak itu bersama ayah dan ibunya pulang naik sepeda motor…
                Tak terasa air mata haru pun menetes,,, bagaimana tidak, pemandangan seperti itu mengingatkanku  pada ayah dan bunda ketika dulu juga dengan ramah dan rukun membawa ku ke mesjid ini…
                Dulu sebelum semuanya berubah saat musibah (*ironis musibah terjadi hanya karena perbedaan khilafiyah) menimpa keluarga ku, ayah yang kebetulan aktifis mesjid, sering membawa ku yang masih sangat kecil untuk menemani beliau saat beliau adzan di mesjid, (*yang paling mengesankan adalah ketika beliau adzan subuh beliau berkata ini untuk jam weker untuk ku agar tidak telat bangun)… sampai sekarang tak pernah lalai dari shalat subuh berjamaah karena kata-kata ayah itu.. beliau lah yang menyuruhku untuk adzan, walaupun lidah tidak sampai mengeja kata “R” waktu itu…=,=” Ayah mengajari ku membaca Alquran, sehingga pada kelas 1 SD aku sudah masuk juz 1 saat banyak teman-teman ku masih berkutat di buku Iqra jilid 5, Ayah juga sering menjelaskan kepadaku tentang kata-kata aneh bagiku saat itu, sepeti “Bidah, Tahayyul, Khurafat, Ahlussunnah, Kebangkitan Islam, palestina, Israel, pembantaian Bosnia, dll” yang baru sekarang ku pahami arti dari kata-kata itu, setumpuk buku-buku tebal tentang kata-kata itu pun di perintahkan ayah untuk kubaca (*di saat anak-anak lain asyik dengan game, komik, dan permainan lainnya), beliau juga sering mendongene sebelum tidur kisah-kisah perjuangan Nabi saw beserta sahabat (*jadi bukan dongeng Cinderella, timun emas, peterpan, dan khayalan fiksi lainnya) sehingga, sering waktu kecil penulis bermimpi berjuang melawan kafir Quraisyi dalam perang badar…:o, meskipun sebagai ayah sering juga memarahi karena kenakalan waktu kecil, tapi yang jelas beliau senantiasa murah senyum pada siapa saja (*mungkin karena profesi beliau sebagai perawat/mantri) ..
                Dan untuk bunda, beliau lah yang dengan sabar mengajariku banyak hal, kebetulan beliau juga seorang guru mengaji yang tiap sore mengajar di TPA mesjid… sering kali ku ikut mengaji (*meskipun awalnya sering janggal , ketika ibu sendiri mengajar ngaji di hadapan kawan-kawan ku dan bunda dipanggil “ibu” bukan “mama” =,+…), jika ayah adalah aktifis mesjid, maka bunda juga aktifis di bidang kemuslimahan, bahkan bunda pernah dikirim untuk perlombaan sari tilawah tingkat provinsi, dan ketika ayah sering mengajariku tentang hal-hal yang berat, serius, dan terlalu tinggi… maka bunda mengajariku untuk senantiasa hidup sederhana, tenang, dan menerima keadaan, kata-kata yang sering diarahkan pada ku dan membekas sampai sekarang adalah, “nak, kita ini adalah orang dari kelas bawah, jangan melihat ke atas, nanti sakit leher mu… coba terima keadaan dengan hati ikhlas. Yang penting kamu nanti bisa hidup mandiri, mapan, dan menjadi anak sholeh yang senantiasa mendoakan kedua orang tua.”, bunda juga yang sering membela ku saat dimarahi ayah, maklum ayah orangnya sedikit agak serius dan keras pendirian… memang ada perbedaan mencolok dari ayah dan bunda, kalau ayah meskipun murah senyum, tapi agak serius, senantiasa berpikir dan bercita-cita tinggi, keras pendirian, senang menghabiskan waktu membaca buku-buku tebal, dan misterius (*menurutku), sedangkan bunda orangnya penyabar, senantiasa terbuka dan supel, senantiasa berpikir sederhana, tapi untuk tersenyum agak sulit…
                Meskipun berbeda, tapi penulis sungguh merasakan bagaimana ayah dan bunda saling bahu-membahu untuk mengamalkan ajaran Islam secara kaffah di rumah tangga, shalat senantiasa berjamaah, sama-sama aktif di mesjid, dan sering menghubungkan antara kehidupan sehari-hari, dengan agama… di rumah tidak ada sedikitpun unsur2 jimat, mantera, dsb.. yang diharamkan islam….
                Namun, ujian pun terjadi ketika perbedaan khilafiyah membesar dan menghempaskan kemesraan dari keluarga kami,,, meskipun sedih menyayat tapi itu menjadi pengalaman dan pelajaran berharga bagiku untuk menjalani masa depan kelak,
Satu nasihat yang ku ingat dari keduanya, ketika aku mulai beranjak remaja, meskipun ujian tengah melanda… keduanya kurang lebih berucap, “Nak, jika suatu saat nanti kamu ingin berumah tangga dan mulai memilih pasangan, maka carilah wanita sholehah yang sederhana, patuh pada suami, dan sama-sama memperjuangkan islam dalam satu gerakan, jangan lihat dari kekayaan, wajah cantik, dan keturunannya, tapi lihatlah dari akhlaknya dan cara dia menerima pemikiran dan keadaanmu, carilah pasangan yang mencintaimu karena akhlakmu bukan karena prestasi dan wajah mu.. jadilah keluarga syuhada di jalan Allah....”

*Aku pun tersadar dari lamunan dan tangis haru, ketika marbout mesjid menyapa ku… anak yang kulihat tapi pun telah menghilang ditelan tikungan bersama ayah dan ibunya…. Ku pun bergegas untuk melanjutkan perjalanan menuju kota Banjarbaru, tempat ku berkarya dan berjuang selama 3 tahun ke depan… Terima kasih anak kecil, terima kasih telah mengingatkan ku akan nasihat berharga orang tua ku untuk masa depan ku kelak bersama bidadari surga impian ku,,,…..

NB:
Cerita ini, seyogyanya hanyalah sedikit fase yang pernah dilewati penulis… karenanya penulis hingga sekarang mampu memaknai nasihat di atas dengan sangat sendu… perjuangan pun sangat terasa… semoga sahabat2 yang membaca ini pun mampu memaknai semua, semangat berbagi…:)

Bait-bait Perjuangan

Deru debu padang pasir menyelimuti
Daun-daun kurma yang bergetar
Daur kering penuh getar-getir
Saksi bisu perjuangan dan derita
Saudara-saudaramu disini
Di Iraq, Afghanistan, Bosnia, Cina, Rusia, Thailand, Filipina, India, Afrika, dan dibumi isra mi’raj, Palestina…

Tembakan sniper, desingan peluru, dentuman bom, dan kepulan gas beracun menghantui hidup kami…
Para pemuda dibunuh dibantai jiwanya, Gadis muslimah diambil kehormatannya, siang malam diperkosa,…
Anak-anak dipenggal lehernya, wanita hamil dibelah perutnya, para muadzin Para qori dipotong telinga dipotong lidahnya….
Masjid, madrasah, ponpes dibakar sia-sia…
Alquran dibakar, diinjak dan dinista……
Dimanakah kalian whai ikhwan wal akhwat syababul muslimin???
Apakah kalian telah terlenakan
Oleh dunia yang fana?
Berpesta narkoba, judi, dan khamar
Yang sia-sia?
Nikmat dengan zina, pacaran, khalwat berduaan?
Enjoy nongkrong dipinggir jalan seraya menggoda gadis pengumbar aurat syeitan?
Merasa paling jago dengan tawuran?
Sadarlah, sadarlah saudaraku otak kalian sudah dicuci, dinetralkan…
Oleh musuh-musuh Allah
Yang selalu siap menerkam bagai macan Kelaparan…
Whai syababul muslimin
 Wahai para mujahid bangkitlah kalian!
Bersatulah dibawah bendera islam dengan satu tujuan…
Tegakkan dienul islam kobarkan perjuangan Babat habis kemaksiatan, Dengan niat lillahi ta’ala
Teguhkan islam rahmatan lil ‘alamin
Berfondasikan syahadatain
Rubahlah diri kalian,…
Bungkam hawa nafsu yang menyelimuti
Berjuanglah dengan keimanan dan keikhlasan…
Untuk meraih ridha allah swt…
Bersatu dalam ikatan yang satu, islam agamaku, Allah swt tuhanku,
 Nabi muhammad saw tauladanku,..
Whai para pejuang fisabilillah bangkit,
Teriakkan takbir allahu akbar,
Jayalah islam, jayalah islam…
Insya allah!!!

*"Puisi yang ditulis saat pertama melihat cahaya islam yang menyilaukan", Alabio 25 Nopember 2009

Senin, 06 Februari 2012

New World Order, Konpirasi Terbesar Kaum Pagan yang Terselubung



Mungkin Anda akan terperanjat jika mengetahui fakta jika pemeluk agama terbanyak di dunia di abad millennium ini adalah kaum pagan, sebuah agama kuno yang diperangi para Nabi dan Rasul Utusan Allah SWT.
Salah satu indikasi hal tersebut adalah dipergunakannya simbol-simbol paganisme, dalam arsitektur rumah ibadah, lafadz doa, hymne atau kidung, ritual, dan sebagainya. Simbol salib misalnya, ini berasal dari simbol persilangan cahaya dewa matahari yang banyak dijadikan tuhan oleh suku-suku kuno dari Mesir (Ancien Egypt) dan Roma hingga Amerika Latin (Suku Maya dan Aztec), dari Jepun (Amaterasu) hingga India (Btara Indra).
Pastor Herbert W. Amstrong, pemimpin Worldwide Church of God yang berpusat di AS yang juga sebagai Editor in Chief majalah Kristen Plain Truth yang bertiras delapan juta eksemplar tiap bulan, dengan jujur mengemukakan bahwa tanda salib memang berasal dari simbol paganisme. Bukan itu saja, Natal yang diperingati oleh Gereja Barat setiap tanggal 25 Desember pun oleh Amstrong dianggap sebagai kelanjutan dari ritual penyembahan kelahiran anak Dewa Matahari (Sun of the God). Sebab itu, Sunday dijadikan hari libur kaum Kristiani. ‘Sun’ berarti ‘Matahari’ dan ‘Day’ berarti ‘Hari’. Ritual pemujaan kaum pagan terhadap Dewa Matahari memang banyak dilakukan di hari Minggu (Sunday).
Pemujaan terhadap Dewa Matahari ini juga bisa dilihat dari arsitektur kota suci Vatikan, pusat Gereja Katolik Barat, di mana sebuah tiang tinggi berdiri di pusat kota suci ini. Obelisk merupakan simbol phallus dan menjadi sentral dari ritual pemujaan terhadap Dewa Matahari. Obelisk ini berdiri di banyak kota dunia seperti Washington DC, Paris, dan juga… Jakarta! (Monas).
Lalu konsep Trinitas sendiri yang oleh kaum Kristiani dianggap sebagai konsep yang sakral juga berasal dari konsep paganisme kuno yang diwakili oleh Semiramis dan anaknya (Pagan Babylonia), Devka dan Khrisna (Pagan India), Isis dan Horus (Pagan Mesir), dan sebagainya.
Ucapan “Amien” yang lazim dilafadzkan setelah doa pun sesungguhnya berasal dari nama seorang Dewa Matahari Mesir Kuno: Amin-Ra (atau orang Barat menyebutnya Amun-Ra).
Peradaban pagan kuno memang telah terkubur bersama peralihan zaman dan juga peperangan demi peperangan. Namun esensi dari kepercayaan banyak tuhan tersebut tidaklah pernah mati, bahkan di abad millennium ini kepercayaan kuno tersebut menjadi kepercayaan yang mendominasi umat manusia, tanpa banyak disadari. Simbol-simbol pagan menjadi simbol-simbol yang paling popular di dunia ini, dan mewarnai seluruh—SELURUH—institusi dunia seperti PBB dan sebagainya.
Bermula dari Iblis
Asal-muasal kaum pagan modern sekarang ini sesungguhnya berasal dari satu kelompok kecil para pengikut iblis (baca Eramuslim Digest edisi “Genesis of Zionism”), di mana sepanjang sejarah awalnya diwakili oleh mereka yang selalu memusuhi dan memerangi para Nabi dan Rasul Allah SWT. Mereka adalah Samiri yang memerangi Musa as. (Amerika pun menyebut dirinya dengan “Uncle Sam”), Namrudz yang memerangi Ibrahim a.s., dan para pendeta Sanhedrin yang memerangi Isa a.s.
Mereka adalah Paulus (Yahudi dari Tarsus) yang mengubah esensi dasar agama Nasrani dari yang hanya sebagai agama kaum Nabi Isa menjadi agama misi ke seluruh dunia. Mereka adalah Abdullah bin Saba’ (Yahudi dari Yaman) yang memecah umat tauhid ini. Mereka adalah Mustafa Kemal Attaturk (Yahudi dari Dumamah) yang menghancurkan kekhalifahan Turki Utsmani. Mereka adalah Terrence E. Lawrence (Yahudi dari Inggris) yang harum namanya di Saudi dan disebut sebagai Lawrence of Arabia. Mereka adalah Snouck Hurgronje (Yahudi Belanda) yang pura-pura masuk Islam dan menggunakan ‘keIslamannya’ sebagai senjata untuk menghancurkan umat Islam Indonesia.
Strategi Hurgronje ini dikenal dengan istilah “Izharul Islam” atau “Pura-Pura Islam” dan sekarang dipakai oleh banyak kaum liberalis, termasuk mereka yang mengaku-aku sebagai kaum liberal Islam yang banyak mempromosikan ide-ide pluralisme (keberagaman), hak asasi manusia, anti kekerasan, kebebasan, dan sebagainya. Jika sekarang ini ada segolongan orang Islam yang mulai terjangkit virus “Pluralitas” maka hal itu sesungguhnya mereka telah tercemar oleh keyakinan pagan, karena seorang Muslim wajib “Fardhu’ain” hanya berpegang pada Tali Allah SWT dan Rasul-Nya.

Sejarah dunia mencatat bahwa Dinasti Rotschild merupakan dinasti paling terkemuka di Eropa di abad pertengahan. Sir Meyer Amschel Rotschild merupakan sesepuh dinasti ini yang juga disebuta sebagai Rotschild I. Keluarga Yahudi ini tinggal di sebuah rumah besar di pojok Judenstrasse (Jalan Yahudi) di Bavaria (sekarang Jerman).
Kuat dugaan, Rotschild I merupakan pewaris kelompok Templar yang dibasmi dari seluruh Eropa oleh Paus Clement IV dan Raja Perancis, King Philip le Bel, di tahun 1307. Pada 1314, Grandmaster terakhir Templar bernama Jaques de Molay dibakar hidup-hidup hingga menemui ajal.
Saat dibasmi, Templar banyak yang menyelamatkan diri ke Skotlandia, satu-satunya wilayah di Eropa yang tengah diekskomunikasikan dari Gereja. Namun Skotlandia bukan satu-satunya tempat persembunyian Templar. Para Templar yang dikenal sebagai jago-jago perang dan juga intelijen di abad pertengahan ini juga banyak yang menyusup di sejumlah wilayah Eropa. Mereka yang bersembunyi di Portugis, Spanyol, dan Itali, menanggalkan jubah Templarnya dan mengganti nama menjadi Knight of Christ. Yang di Malta menjadi Knights of Rhodes atau Knights of Malta. Ada pula yang lari bersembunyi di Bavaria dan menjelma menjadi Knights of Teutonik.
Penangkapan dan pengadilan atas Templar di Bavaria dilakukan dengan penuh sandiwara dan tidak dilaksanakan dengan sepenuh hati. Sebab itu organisasi ini masih eksis selama berabad-abad di Bavaria—dan juga secara klandestin di Eropa—dan menemukan tokoh baru di wilayah baru ini, seorang Yahudi paganism kaya raya dan dekat dengan praktek-praktek klenik dan okultisme seperti halnya Templar, bernama Meyer Amschell Rotschild. Ada anggapan juga bahwa sesungguhnya Rotschild I ini malah seorang tokoh Templar Klandestin sejak awalnya.
Di tahun 1773, Rotschild I mengundang 12 keluarga Yahudi terkemuka dunia untuk berkumpul di kediamannya. Dalam pertemuan tersebut, Rotschild I mengeluarkan dan membacakan 25 butir strategi penguasaan dunia yang di dalam Kongres Zionis Internasional I di Basel Swiss (1897) disahkan menjadi agenda gerakan Zionis Internasional dengan nama Protocolat of Zions.
Selain itu, Rotschild juga memanggil dan memperkenalkan seorang Yahudi dari Ingolstadt, Bavaria, anak dari seorang Rabi Yahudi yang menyembunyikan keyahudiannya dan mengaku sebagai seorang Yesuit Katolik bernama Adam Weishaupt. Orang ini tertarik pada pemikiran-pemikiran ajaran sesat Dinasti Kerajaan Perancis terakhir, yang dalam The Holy Blood Holy Grail (1982) disebut sebagai Dinasti Merovingian.
Awalnya, Rotschild menugaskan Weishaupt untuk memimpin Coven of Golden Dawn (Fajar Keemasan), sebuah sekte mistik pribadi keluarga Rotschild yang masih aktif sampai dengan hari ini. Kemudian, di dalam pertemuan tersebut, Rotschild menunjuk Weishaupt untuk membentuk dan memimpin sebuah sekte mistik kuno Bavaria bernama Illuminati (Yang Tercerahkan, kaum gnostis sendiri menyebut Maria Magdalena sebagai The Illuminatrix). Illuminati merupakan sekte Luciferian (iblis) yang memiliki arti Sang Pembawa Cahaya.
Di dalam struktur keanggotaan Illuminati, lapisan tertinggi berada dalam kelompok Areopagites atau Tribunal yang memegang kendali atas sekte. Mereka inilah yang berhak hadir dalam pertemuan-pertemuan rahasia.

Nesta Helen Webster dalam World Revolution: The Plot Against Civilisation (1921) menyebut bahwa keahlian Illuminati adalah dalam seni menipu dan memanipulasi, yang memanjakan dan menggerakan mimpi-mimpi orang-orang lugu dan memprovokasi serta mengarahkan mimpi-mimpi orang fanatic dengan memuji-muji dan mendongkrak keangkuhan serta kesomboingan intelektualitas mereka. Illuminati mempermainkan ketidakseimbangan otak manusia, dengan mendorong ambisi dan nafsu kekuasaan serta memandang rendah idealisme dan nilai-nilai luhur. Syahwat kekuasaan merupakan mainan utama dari Illuminati sejak dulu hingga millennium ketiga ini. Siapa pun yang terpengaruh akan provokasinya, secara sadar atau tidak, telah menjadi pelayan bagi kelompok pemuja setan ini.
Webster menegaskan, “Tujuan utama Illuminati adalah untuk kekuasaan dan kekayaan. Mereka memiliki tujuan untuk menguasai seluruh dunia dan seluruh umat manusia dengan jalan menghancurkan pemerintahan yang religius maupun yang sekuler. Illuminati akan bertahta dalam satu tatanan dunia yang sama sekali baru yang dinamakan sebagai The New World Order.”
Guna menuju penguasaan dunia, Illuminati mempergunakan semboyan “Tujuan Menghalalkan Cara”. Walau demikian, ada dua senjata utama mereka untuk mempengaruhi atau menundukkan sasaran, terutama politikus, pejabat militer, dan juga para penguasa, termsuk anggota legislatif. Yakni dengan uang dan seks.

Illuminati modern lahir di Bavaria pada tahun 1773, tiga tahun sebelum para tokoh Mason menandatangani piagam kemerdekaan Amerika Serikat. Sebelum Illuminati ‘lahir’, gerakan paganis bernama Freemasonry telah dahulu ada di Eropa dan berkembang dengan pesat di sana. Nyaris semua negara dan kerajaan di Eropa tersentuh oleh gerakan Freemason yang lahir di Skotlandia pada sekitar tahun 1314-an.
Para tetua pagan Yahudi seperti Rotschild melihat bahwa strategi mereka akan bisa lebih efektif dan cepat tercapai bila Illuminati dan Freemasonry bersatu. Sebab itu, pada tahun 1780, Baron Franz Friedrich Knigge direkrut menjadi anggota Illuminati dan dengan cepat menjadi salah satu tokoh penting Illuminati Eropa. Sebelumnya, Knigge ini merupakan salah satu tokoh sentral Freemasonry Eropa. Atas usahanya inilah, keduanya bias dipersatukan dan menjadi organisasi klandestine okultis yang begitu efektif, tidak saja di Eropa namun menggapai daratan Amerika dan lainnya.
Penyatuan Illuminati dan Freemasonry “diresmikan” dalam Kongres Wilhelmsbad pada 29 Agustus 1782 di mana Adam Weishaupt dan Knigge memimpin kongres tersebut. Semua yang hadir disumpah untuk tidak membocorkan kepada siapa pun, termasuk kepada anggota keluarga terdekat, apa saja yang terjadi dan diputuskan dalam pertemuan rahasia tersebut.
Comte de Vireu, seorang Masonik dari Lodge du Martinist di Lyons, Perancis Selatan—sebuah wilayah yang kental dengan nuansa Esoteris dan gerejanya memuja Yohanes sebagai Sang Kristus serta Maria Magdalena sebagai The Illuminatrix (Yang Tercerahkan), ikut hadir dalam Kongres di Wilhelmsbad. Sepulangnya dari acara, dia ditanya oleh isterinya tentang apa saja yang dibahas dalam pertemuan.
Terikat dengan sumpah setia, dan tentu saja ancamannya, Comte de Virieu hanya menyatakan bahwa apa yang terjadi dalam kongres sungguh-sungguh mengerikan. “Semua yang terjadi, adalah jauh lebih serius dari apa yang pernah kalian bayangkan selama ini. Konspirasi yang disusun telah benar-benar dirancang dengan sangat matang, sistematis, dan penuh dengan kejutan. Banyak orang penting terlibat dan tentunya dana yang disediakan juga tidak terbatas. Saya berkeyakinan, seluruh kerajaan dan gereja di Eropa ini tidak akan mampu membendung konspirasi tersebut. Ini benar-benar menakutkan, ” ungkapnya.
Atas desakan isterinya dan juga sejumlah kolega, akhirnya de Virieu menyatakan keluar dari perkumpulan.
Dengan sangat licin, Illuminati yang telah bersatu dengan Freemasonry terus bergerak. Mereka berada di belakang setiap revolusi, peperangan, dan peristiwa besar dunia. Nyaris semua pergantian penguasa di sejumlah negeri besar Eropa dan Amerika tidak lepas dari tangan kotor mereka.
Menundukkan Tiga Agama Besar
Satu hal yang jarang diketahui umum, gerakan paganis Yahudi yang juga disebut sebagai kaum Talmudian ini merupakan gerakan untuk menghancurkan semua agama langit. Taurat Musa mereka ganti dengan Talmud; Ajaran Nabi Isa a.s. dikotori dengan tangan Paulus, Yahudi dari Tarsus; dan ke dalam Islam mereka menyusupkan Abdullah bin Saba’, Yahudi dari Yaman yang mengaku-aku sebagai pembela keluarga Ali r.a. dan mengajarkan pengikutnya agar hanya mencintai Ali r.a. dan mengecam ketiga sahabat Nabi SAW lainnya seperti Abu Bakar r.a., Umar bin Khattab r.a., dan Ustman bin Affan r.a.
Mereka ini memiliki dendam kesumat terhadap Gereja yang telah menumpas para tetua mereka pada tahun 1307. Sebab itu mereka berupaya agar Gereja bisa ditundukkan dan menjadi pelayan kepentingan mereka. Salah satu bukti adalah surat balasan dari Rabi Yahudi di Konstantinopel kepada warga Yahudi yang tinggal di Arles, Perancis, yang menyatakan, “Jadilah kamu pemeluk Kristen, namun tetaplah pelihara Talmud di dalam hatimu. Agar kamu bisa menghancurkan mereka dari dalam…”
Konspirasi mereka tetap berjalan dengan penuh kerahasiaan. Satu persatu negeri-negeri besar jatuh dalam cengkeraman mereka. Dari daratan Eropa, mereka menjangkau Amerika, dan juga seluruh dunia. Sejarah dunia yang kita kenal sekarang merupakan hasil kerja mereka. Hanya saja, sejarah resmi tidak pernah mencatat bahwa semua ini merupakan hasil dari kerja keras mereka, karena industri penulisan dunia pun dimiliki oleh jaringan mereka.


Peperangan atau konflik berskala luas merupakan ‘barang mainan’ kaum Konspirasi sejak lama. Berbagai revolusi besar dunia seperti revolusi Inggris dan Perancis, memang sengaja dirancang oleh mereka. Bahkan banyak literatur menyatakan jika Jenderal Albert Pike, seorang Jenderal AS dalam Perang Saudara yang gemar dengan segala sesuatu yang bersifat mistis, jauh-jauh hari telah merancang skenario perang dunia sampai tahap Perang Dunia II yang dirancangnya terjadi di abad millennium ketiga ini.
Memasuki abad ke-21, setelah menggelar Konferensi Zionis Internasional I di Basel, Swiss, pada tahun 1897, yang mengesahkan Protocolat Zionis sebagai agenda bersama gerakan Konspirasi untuk menguasai dunia. Emas dan propaganda merupakan dua komponen utama yang dipergunakan sebagai senjata kelompok ini.
Nyaris seluruh Eropa telah berada dalam cengkeraman kuku-kuku mereka. Demikian pula dengan Amerika Serikat. Namun mereka menghendaki agar Eropa bisa didesain ulang sesuai dengan kepentingan mereka, yakni Eropa yang tidak bersatu dan penuh konflik di dalamnya. Sebab itu, pecahlah Perang Dunia I yang disusul pula dengan Perang Dunia II. Kedua perang besar dengan korban puluhan juta nyawa manusia ini diangap berhasil guna mendesain ulang peta politik dan perekonomian dunia.
Pasca Perang Dunia II, mesin propaganda Konspirasi menanamkan kepada otak seluruh manusia—terutama Barat—bahwa bangsa Yahudi telah dibuat begitu menderita dalam perang tersebut dengan terjadinya upaya pembasmian etnis Yahudi yang dilakukan Nazi Jerman. Tragedi Holokous dijadikan berhala baru dalam peta politik dunia di mana tidak seorang pun boleh mempertanyakan keabsahannya. “Dengan adanya mitos holokous ini, Barat yang dibuat merasa begitu berdosa diperas habis-habisan oleh kekuatan ini, ” demikian Prof. Norman G. Finkelstein dalam bukunya “The Holocoust Industry”.
Bangsa Yahudi pun telah berhasil mendirikan “Negara” di atas tanah milik bangsa Palestina dengan dukungan lobi politik Negara-negara Barat.
Guna melicinkan jalan menguasai dunia, maka Konspirasi mendirikan sebuah badan super power yang seluruh kebijakannya berada dan berlaku di atas kebijakan negara-negara yang ada yaitu Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations). PBB didirikan di San Francisco, AS, pada 24 Oktober 1945 setelah Konferensi Dumbarton Oaks di Washington, DC. Sidang Umum yang pertama, dihadiri wakil dari 51 negara, berlangsung pada 10 Januari 1946 di London. Sebelumnya PBB ini bernama Liga Bangsa-Bangsa.
Badan Internasional ini diperlengkapi dengan lembaga-lembaga di bawahnya yang mencakup hampir semua bidang kehidupan manusia di bumi ini, seperti kesehatan (WHO), pangan (FAO), perbankan atau perekonomian (World Bank dan IMF), dan sebagainya. Sesungguhnya, PBB ini merupakan satu rintisan ke arah tatanan dunia baru yang menghendaki adanya satu super pemerintahan yang berhak mengatur negara-negara lainnya.
Dalam perjalanannya, PBB terbukti menjadi alat bagi kepentingan imperialisme Barat terhadap negeri-negeri selatan. Dalam segala hal, PBB senantiasa mengambil kebijakan yang menguntungkan kaum Konspirasi. Jika pun ada resolusi yang keluar bagi Israel, misalnya, maka hal tersebut hanyalah sebuah resolusi di atas kertas yang tidak memiliki dampak apa pun terhadap Israel. Namun jika ada satu saja resolusi PBB bagi negeri-negeri Islam, maka resolusi itu wajib dipatuhi dan dilaksanakan, bahkan jika perlu dengan ancaman senjata dari negara besar seperti AS dan sekutunya.
Kontrol Populasi Dunia
Begitu banyak fakta-fakta konspirasi dan ketidakadilan menyangkut PBB. Namun ada satu konspirasi PBB yang luput dari perhatian khalayak ramai yakni tentang rencana Konspirasi untuk mengurangi populasi dunia sehingga dunia ini hanya dihuni oleh 500 juta manusia. Hal ini berarti pengurangan sekitar 93% penduduk dunia.
Hal tersebut berangkat dari pemikiran bahwa dunia dengan segala kekayaan alamnya, dengan seluruh ekosistemnya, rantai makanannya, serta sistem alamiah yang ada, tidak akan sanggup untuk menopang kehidupan umat manusia sebanyak sekarang—sekitar 6 miliar orang—dengan baik. Untuk menciptakan satu dunia yang lebih baik, maka diperlukan pengurangan jumlah populasi umat manusia sebanyak 93%-nya atau dunia ini hanya mampu untuk menopang kehidupan 500 juta manusia.
Yang unik, Desember 2012 merupakan waku yang ditentukan oleh pihak Konspirasi untuk memulai program ini secara besar-besaran. Belum ada satu pun pihak yang mengetahui secara pasti mengapa Konspirasi mematok awal program yang akan mengurangi jumlah umat manusia secara drastis ini pada Desember 2012.

Temuan-temuan berkenaan dengan waktu tersebut sungguh mengagetkan. Berabad silam, suku bangsa kuno seperti Suku Maya, Suku Hopi, Kaliyuga, Aztec, dan juga Mesir Kuno telah meramalkan di dalam sistem kalender kuno mereka jika pada akhir tahun 2012 dunia lama akan berakhir dan dunia baru akan muncul. Perhitungan suku-suku kuno ini berdasarkan pada pergerakan bintang-bintang dan berbagai ramalan mistis yang ada.
Di abad milenium, ketika sebagian dinding Pentagon hancur ditabrak misil yang mirip sebuah pesawat jet kecil pada tanggal 11 September 2001 (baca Eramuslim Digest edisi 911 tentang kebohongan-kebohongan AS soal peristiwa WTC), segelintir elit AS yang juga merupakan tokoh-tokoh Konspirasi Paganisme Modern ini menginginkan agar Pentagon diubah dan dimodernisasi lebih canggih lagi dengan berbagai peralatan yang terkomputerisasi.
Batas waktu bagi upaya modernisasi Pentagon ini adalah Desember 2012!

Kontrol populasi merupakan praktek paling dasar dari ritual kaum pagan guna menyeimbangkan manusia dengan alam, yaitu bumi (Gaia). Pihak Konspirasi yang merupakan pewaris ritual agama pagan kuno—sebab itu disebut juga sebagai Paganis Modern—meneruskan usaha ini demi memelihara Gaia bagi mereka.
Jika kaum pagan kuno seperti suku Aztec, Mesir Kuno, Maya, Kaliyuga, dan Indian Hopi dengan sistem kalender sonar-nya meramalkan kehancuran fase lama pada 31 Desember 2012. Maka kaum pagan modern ini juga menjadikan tanggal tersebut sebagai fase yang penting bagi sejarah gerakan panuang mereka. Momentum akhir Desember 2012 dijadikan tonggak berakhirnya Pentagon lama dan kemunculan Pentagon baru, lalu dimulainya fase pengurangan populasi umat manusia sampai dengan 90%-nya hingga dunia menyisakan sekitar 500 juta manusia di dalamnya, dan sebagainya.
Kontrol populasi ini sudah diterapkan sejak bertahun-tahun lalu melalui serangkaian uji coba dan strategi, antara lain program Keluarga Berencana (KB), yang sampai detik ini ditentang oleh Gereja Katolik. Sikap Gereja sesungguhnya bukan semata alasan bahwa program tersebut seolah mendahulu takdir Tuhan, namun Gereja yang memang sejak lama menjadi musuh bagi Konspirasi (ingat penumpasan Templar di tahun 1307), mengetahui secara pasti akal licik di balik program dunia tersebut.
Strategi kontrol populasi tidak hanya lewat program KB, namun juga lewat rekayasa genetis, yang gencar dilakukan terhadap tumbuhan dan hewan. Dari upaya ini dikenal istilah-istilah seperti makanan transgenik dan sebagainya. Dari upaya rekayasa genetika inilah berbagai penyakit baru bermunculan dan menyerang manusia, bahkan di banyak tempat menjadi wabah yang dalam tempo cepat membunuh banyak manusia.
Salah satu yang menjadi sorotan banyak pakar kesehatan adalah penggunaan bahan-bahan kimiawi hasil rekayasa genetika yang disisipkan dalam aneka makanan dan juga pupuk tanaman. Bahan-bahan yang kelihatan kecil dan sepele ini dalam waktu yang lama akan menumpuk di dalam tubuh atau di dalam aliran darah, dan dalam jangka waktu tertentu menjadi penyakit yang sangat sulit untu disembuhkan. Belum lagi jenis-jenis bahan transgenik lainnya yang mampu menghilangkan fungsi-fungsi luhur manusia.
Salah satu forum internasional yang membahas masalah ini adalah pertemuan National Association of Nutrition Professional (NANP- 2005 Conference). Dalam presentasinya yang berjudul “Codex and Nutricide’, Dr. Rima Laibow dari Natural Solutions Foundation (bisa dilihat di www.HealthFreedomUSA.org) mengatakan, “…mereka yang menguasai makanan akan menguasai dunia… Mereka telah mengatakan pada tahun 1962 bahwa Proyek Codex Alimentarius secara global akan diimplementasikan pada 31 Desember 2009. Ini merupakan semacam cetak biru. Proyek Dunia ini diarahkan oleh WHO dan FAO, dua lembaga dunia di bawah PBB yang membidangi masalah kesehatan dan pangan...”
Dalam ceramahnya, Dr. Laibow tiba-tiba menyuruh para hadirin untuk diam dan mengencangkan ikat pinggang. Dia kemudian berkata, “Di tahun 1994, diam-diam, tanpa sepengetahuan masyarakat luas Amerika, Codex menyatakan bahwa Gizi adalah racun, yang berarti berbahaya dan harus dihindari. Di bawah ketentuan Codex, semua sapi perah di muka bumi ini WAJIB diinjeksi dengan hormon pertumbuhan yang diproduksi oleh satu-satunya perusahaan yakni Monsanto. Dan lebih jauh lagi, semua hewan ternak yang digunakan sebagai bahan makanan di planet ini harus disusupkan bahan anti biotik khusus dan hormon pertumbuhan buatan.”
Dr. Laibow melanjutkan, “Menurut perhitungan WHO dan FAO, jika proyek mereka ini terus berjalan tanpa hambatan berarti, WHO dan FAO memproyeksikan—ini terdapat dalam panduan mineral dan vitamin mereka—ketika diimplementasikan pada 31 Desember 2009, maka akan berdampak pada minimum kematian sekitar 3 miliar jiwa. Satu miliar lewat kematian secara langsung, mereka ini adalah orang-orang yang gagal di mata para korporasi dunia dan sisanya, 2 miliar jiwa, akan menemui kematian akibat penyakit yang sesungguhnya bisa dicegah, yakni kurang gizi.”
Lantas, siapa yang akan tetap hidup—dalam bahasa Darwin, “Survival of the fittest”? Dr. Laibow berkata, “Hanya mereka yang kaya, yang mampu menyuplai gizi dan vitamin dalam makanan mereka yang akan tetap bisa hidup.”
Kecemasan Dr. Laibow bukanlah kecemasan seorang awam. Ada banyak Laibow-Laibow lain seperti itu disebabkan fakta dan bukti yang sukar dibantah mengenai hal tersebut. PBB sendiri telah mengeluarkan lusinan dokumen resmi yang meminta pengurangan populasi dunia hingga 80%-nya. Salah satunya di dalam Konferensi Perempuan Sedunia di Beizing (1997), di mana Kepala FAO dengan tegas menyatakan, “Kami akan menggunakan makanan sebagai senjata melawan masyarakat.”
Dengan kata lain, PBB dalam hal ini lewat FAO dan WHO akan mempergunakan makanan, termasuk bahan-bahan yang akan masuk ke dalam tubuh manusia, sebagai bagian dari senjata ampuh yang besar dan kompleks, bernama “Kontrol Populasi”. Digunakan untuk mengurangi jumlah populasi dunia, seperti yang diamanatkan kaum Pagan Kuno berabad silam.

Zionis-Yahudi dengan segala hegemoninya atas dunia, dan menunggangi Amerika Serikat sebagai kapal induk baginya merupakan pewaris paganisme dunia purba. Pengikut iblis yang dahulu dikenal sebagai The Broterhood of Snake, Samiri Cabal (di masa Musa a.s.), Sanhendrin Cabal (di masa Isa a.s.), Biarawan Sion, Knight Templar, Freemasonry, Theosofie, dan berbagai nama sekarang ini, Bilderberger, CFR, Club of Rome, IMF, World Bank, The Federal Reserve, dan sebagainya, mengejawantah dan menyatukan diri di dalam kelompok Zionis Dunia. 
Akhir dari agenda mereka adalah membentuk Tata Dunia Baru (The New World Order) di mana mereka menjadi majikan bagi semua Ghoyim yang ada di dunia. Tujuan akhir mereka ini telah dipahat dalam lambang negara AS dengan kalimat “Novus Ordo Seclorum”. Dalam menuju akhir agenda ini, kaum pagan modern melewatinya dalam berbagai tahap dan setiap peristiwa senantiasa dikaitkan dengan ritual pagan kuno. Mari kita lihat beberapa peristiwa dunia yang sepertinya tidak memiliki makna apa-apa namun sesungguhnya bagian dari ritual pagan mereka: 
Tahun 2012 merupakan batas waktu bagi modernisasi seluruh sistem militer AS di Pentagon, batas waktu bagi pencapaian Codex Alimentarius, batas waktu bagi pencapaian Agenda 21, batas waktu bagi implementasi Perjanjian Kyoto, dan batas waktu bagi banyak agenda-agenda internasional. Mengapa harus 2012? 
Jika Anda lupa, maka bukalah kembali kalender purba suku-suku pagan kuno seperti kalender Aztec, suku Maya, suku Hopi, suku Kaliyuga, Mesir kuno, dan lainnya. Kepercayaan paganis mereka, yang diimplementasikan dalam sistem kalendernya berdasarkan perhitungan rasi bintang dan ramalan-ramalan mistis, meyakini jika tahun 2012 merupakan batas antara Tata Dunia Lama (The Ancient World Order) dengan Tata Dunia Baru (The New World Order)! 
Di zaman purba, suku-suku pagan biasa mengadakan upacara persembahan korban manusia dan binatang pada dewa-dewi. Dalam budaya pop, film “Apocalypto” besutan sutradara Hollywood yang anti Yahudi Mel Gibson bisa dijadikan gambaran tentang upacara mempersembahkan korban manusia. Upacara yang banyak mengucurkan darah dan menghilangkan nyawa ini diadakan pada momen-momen tertentu. Dalam dunia sekarang, kaum pagan modern juga melaksanakan upacara sejenis hanya saja dalam bentuk yang berbeda tapi memiliki esensi yang sama. Beberapa peristiwa biosa dijadikan contoh: 
Pada 20 Maret 2003, Bush melancarkan pemboman terhadap Bagdad tepat pukul 05.15 waktu Bagdad. Serangan itu berlangsung secara massif dan berskala besar hingga keesokan harinya, 21 Maret 2003. Media-media besar dunia menyebutnya sebagai “Shock and Awe” (serangan mendadak, dalam bahasa Jerman disebut ‘Blitzkrieg’). Namun tahukah Anda jika tanggal tersebut dalam agama pagan merupakan perayaan Hari Ostara, awal musim semi yang dimulai dari pergerakan matahari. Dahulu kala, suku-suku kuno merayakannya dengan menggelar ritual pemujaan terhadap Gaia—Dewi Bumi (Mother of Earth)—dengan cara mempersembahkan korban. Sedangkan kaum Druid merayakan hari itu sebagai Hari Kesuburan dengan menggelar acara makan-makan (Day of Feast).
Bush sengaja mengakhiri perang pada 1 Mei 2003. Dalam tradisi pagan kuno, tanggal itu dikenal sebagai Beltane atau Malam Walpurgis. Nama tersebut berasal dari Saint Walpurga, Dewi Kesuburan Kaum Pagan. Dahulu, setiap tanggal 20 Maret hingga 1 Mei, kaum pagan menggelar ritual menumpahkan darah bagi bumi untuk kesuburan.
Presiden Bush jelas telah mengambil momentum keyakinan pagan kuno tersebut. Memulai perang yang banyak menumpahkan darah pada 20 Maret dan mengakhirinya pada 1 Mei.
Bagi yang ingin menelusuri lebih lanjut, tersedia banyak literatur dan data yang memaparkan kepada kita betapa keputusan-keputusan politik dan ekonomi, juga militer, yang besar, yang bersifat global, selalu saja dikaitkan atau bertepatan dengan ritual-ritual mistis kaum pagan. Akan ada banyak fakta yang akan membuat kita tercengang dan sulit untuk bisa mempercayainya. Namun itulah yang terjadi. Semua itu hanya akan berarti bagi manusia yang mau membuka pikirannya terhadap hal-hal yang baru, yang tidak terkungkung oleh paradigma lama, dan menerima semuanya itu sebagai suatu wawasan yang akan memperkaya khasanah pengetahuannya.
Hari-hari ini kita tengah berada dalam pelaksanaan agenda kaum pagan modern. Krisis keuangan yang berawal di Amerika; pilkada yang tiada habis-habisnya menguras energi, pikiran, dan waktu bangsa ini; industri pornografi; mahalnya buku hingga orang lebih suka menonton teve; dunia fesyen yang terus berlari; demokrasi yang kebablasan sehingga partai politik menjadi lembaga elit yang asing dari kebutuhan rakyat banyak; dan sebagainya. Jangan sangka, semua ini terjadi secara kebetulan. Bagi mereka yang mau membuka mata, hati, dan pikirannya, maka mereka akan memahami jika semua manusia sekarang tengah digiring menuju Tata Dunia Baru.

Berbagai penyakit baru terus bermunculan menghinggapi manusia dan parahnya belum ditemukan obat yang paten yang mampu menyembuhkan secara total, seperti halnya virus HIV, dan juga Virus H5N1 dalam kasus Flu Burung. Kita tentu ingat, setiap kali ada korban meninggal akibat virus ini, media massa baik cetak maupun elektronik senantiasa menyebutnya sebagai ‘Suspect Flu Burung’ alias baru diduga, bukan dipastikan.
Di lain sisi, obat-obatan kimiawi yang diproduksi oleh dunia medis dan direkomendir oleh para dokter ternyata juga tidak bebas dari efek samping. Obat untuk sesuatu penyakit ternyata jika digunakan secara kontinyu akan menimbulkan penyakit lain. Penyakit utama yang diderita pun bisa jadi bertambah kuat dan sebab itu membutuhkan dosis dari obat yang sama yang lebih besar lagi agar penyakit atau virus atau kuman yang lebih kuat bisa dibasmi.
Parahnya, aneka bahan konsumsi manusia yang berasal dari alam pun ternyata dewasa ini sudah jauh dari nilai sehat. Sayuran dan buah-buahan misalnya, dalam perawatannya selalu disemprot dengan herbisida atau insektisida yang tidak aman bagi manusia. Belum lagi zat pengawet yang biasa diberikan kepada sayuran dan buah-buahan impor agar lebih tahan lama dan tidak mudah busuk, juga menambah daftar zat kimia berbahaya yang dipastikan akan ikut masuk ke dalam tubuh manusia jika dikonsumsi. Lama-kelamaan, zat-zat yang jumlahnya mungkin sangat kecil ini, bisa menjadi besar karena mengendap di dalam tubuh dan menjadi bibit penyakit.
Satu contoh, seorang perempuan yang sejak muda sering mengkonsumsi mie instan atau penganan pabrik yang mengandung Mono Sodium Glutamat (MSG) alias bahan penyedap atau penguat rasa yang lazim ditambahkan ke dalam banyak sekali penganan produk pabrik, lima sampai sepuluh tahun ke depan pasti akan tumbuh kista di dalam tubuhnya yang bisa jadi bertambah ganas menjadi tumor. Banyak sekali kasus ini di dunia dan juga di Indonesia.
Ironisnya, penggunaan MSG oleh media massa malah dipromosikan secara besar-besaran sebagai zat yang mampu mendongkrak rasa dan kenikmatan sebuah makanan, namun tidak dipaparkan secara jujur efek samping membahayakan bagi tubuh manusia. Berbagai penelitian dari dunia medis tentang bahaya MSG pun tidak disosialisasikan secara massal. Akibatnya, hanya orang-orang tertentu yang care terhadap kesehatan-lah yang berusaha sekuat tenaga menghindari penggunaan zat aditif tersebut. Sedangkan kalangan bawah yang tertutup akses informasi (karena buku atau pendidikan mahal harganya), dan kelompok ini jauh lebih besar kuantitasnya, tidak mengetahui akan bahaya tersebut dan terus-menertus mengkonsumsi penganan yang tidak sehat tersebut. Akibatnya, berbagai penyakit mereka derita dan biasanya kematian selalu menjadi akhir dari cerita mereka karena untuk berobat ke dokter pun mereka tidak memiliki cukup uang.
Satu contoh lagi tentang zat aditif. Tahukah Anda jika setiap ayam goreng yang disajikan oleh berbagai resto fasfood ternama dunia merupakan ayam yang dari telur hingga dewasa dan dipotong, masa hidupnya tidak sampai dua bulan? Ayam tersebut besar dengan cepat disebabkan suntikan hormon yang diberikan secara berkala dengan jumlah yang besar. Hormon tersebut tidaklah hilang tatkala ayam tersebut digoreng. Hormon itu tetap ada dan masuk ke dalam perut kita saat kita menyantapnya. Inilah penjelasan mengapa anak-anak remaja sekarang banyak yang menderita obesitas dan berbagai macam penyakit. Jika masih ragu, tontonlah film semi dokumenter yang cukup menghibur berjudul ‘Super Size Me’ yang disutradarai Morgan Spurlock dari AS.
Coba sekarang tutup mata kita, dan begitu kita buka kembali, hilangkan semua persepsi dan paradigma yang ada. Kita akan bisa melihat dengan jelas jika sekarang ini berbagai upaya menghabisi ras manusia tengah terjadi di depan dan sekeliling kita, lewat peperangan, propaganda media massa, hegemoni ekonomi, penyakit, konflik, makanan, dan bahkan obat-obatan. Apakah ini berjalan dengan sendirinya? Tentu sangat naif jika kita mengira demikian.
Fluoride
Zat kimia ini secara umum dipersepsikan orang sebagai zat ampuh untuk memperkuat tulang gigi. Sebab itu, zat ini banyak disisipkan di dalam pasta gigi. Bahkan 66% cadangan air minum warga AS telah dicampuri zat ini secara sengaja. Benarkah fluoride berguna?
Jawaban yang ada mungkin akan mengejutkan kita semua. Fluoride telah diteliti banyak pakar kesehatan dan ternyata ditegaskan mengandung bahan berbahaya bagi tubuh. Antara lain bisa menyebabkan kanker tulang, oestoporosis, masalah persendian, turunnya kadar testoteron dan estrogen, dan sanggup mengkorosi lapisan enamel gigi. Bahkan dikatakan jika fluoride lebih merusak gigi ketimbang garam.
Sekarang, pergilah ke toko atau super market yang ada. Carilah racun tikus. Dan lihatlah, apa bahan utama pembuat racun tikus? Yakni Sodium Fluoride. Ini adalah zat kimia ionik yang paling beracun setelah Potasium Dikromat. Saat ini, perusahaan-perusahaan besar yang bergerak dalam bisnis air minum dalam kemasan diketahui telah memasukkan fluoride ke dalam produk air minum dalam kemasan mereka. Hal ini dilakukan tanpa membubuhkan keterangan sedikit pun dalam label kemasannya.
Dunia medis juga telah mengetahui jika fluoride juga digunakan sebagai obat anti depresan, yang menghilangkan agresifitas dan motivasi manusia, termasuk menurunkan hasrat untuk berkembang-biak. “Fluoride memang tidak memiliki faktor yang menguntungkan secara biologis, ” tegas Dr. Rima Laibaow dari Natural Solutions Foundation.
Penggunaan Fluoride hanyalah salah satu bagian dari banyak sekali contoh betapa bahan berbahaya disusupkan ke dalam bahan-bahan yang dipergunakan manusia dan bisa masuk ke dalam tubuhnya. Selain Fluoride, kita tentu juga akrab dengan aspartame atau aspartamin, tanpa kita sadari. Untuk yang satu ini, mungkin kita masih merasa asing dengan namanya, tapi kami yakin jika bahan kimia tersebut sangat akrab dengan kehidupan kita sehari-hari.
Aspartame atau aspartamin merupakan bahan kimia yang secara populer disebut sebagai bahan pemanis buatan pengganti gula. Gula memang tidak baik bagi kesehatan manusia, namun zat penggantinya ini ternyata menyimpan potensi kejahatan yang jauh lebih mengerikan.  Ironisnya, sejak pertengahan tahun 1995, penggunaan aspartame dari AS telah meluas ke seluruh dunia.
Bahan kontroversial ini sekarang telah disusupkan ke dalam puluhan ribu produk makanan, suplemen vitamin, dan minuman ringan. Padahal banyak penelitian menyebutkan jika bahan ini bisa menyebbakan sakit kepala, tumor otak, dan limpoma. Pada tahun 2004, sebuah film dokumenter berjudul “Sweet Misery: A Poisoned World” dengan jelas memperlihatkan bahayanya zat kimia tersebut.
Jika Anda masuk ke supermarket, daftar bahan pemanis buatan ini dengan muah akan Anda dapati di bagian komposisi suatu makanan atau minuman manis, seperti halnya penggunaan Monosodium Glutamat (MSG) yang juga berbahaya bagi kesehatan.  
Beberapa penelitian menyebutkan aspartame sama berbahayanya dengan racun sianida atau pun arsenik yang secara langsung menyerang jaringan saraf manusia, yang dapat menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian. Hanya saja aspartame bereaksi lebih lama dari suanida maupun arsenik. Nama arsenik sendiri di Indonesia belakangan kembali popuelr seiring tragedi kematian aktivis HAM Munir yang diracun oleh seseorang dengan penggunaan arsenik.
Di Amerika Serikat, negara besar dengan masalah kesehatan serius salah satunya adalah masalah obesitas (kegemukan), bahkan kota Houston disebut sebagai kota orang-orang gemuk AS, berbagai laporan mengenai aspartame cukup mengerikan. Salah satunya adalah grafik kasus kanker payudara yang menunjukkan peningkatan yang selaras dengan peningkatan penggunaan aspartame dalam produk makanan jadi. Hal ini kian memperkuat mengapa pemanis buatan ini harus dicurigai.
Sebelumnya, pemanis buatan berasal dari Saccharin. Zat ini ditemukan pertama kali pada tahun 1879. Pemanis buatan yang kurang dikenal ini tiba-tiba saja menjadi bahan pokok warga sipil ketika semua gula yang ada hjabis karena dikirim ke medan perang untuk konsumsi para tentara pada Perang Dunia I. Namun saat meletus Perang Teluk tahun 1991, sakarin tidak lagi digunakan melainkan diganti oleh aspartame. Zat inilah yang dikirim ke Teluk untuk para tentara dalam bentuk bermacam-macam, antara lain dalam kemasan softdrink diet soda. Panasnya terik matahari wilayah Teluk mengkatalisasi proses kimia yang memecah aspartame menjadi komponen-komponen mautnya. Banyak kalangan curiga jika aspartame adalah biang keladi Gulf War Syndrome, penyakit yang menggerogoti veteran Perang Teluk dengan gejala-gejala seperti sakit kepala, gangguan pernafasan, dan rasa lelah yang berlebihan.
Pakar nutrisi Dr. Rita Laibow dalam acara yang sama (lihat tulisan bagian sebelumnya) dan dalam banyak makalahnya menyatakan jika penggunaan aspartame merupakan salah satu bagian dari strategi pengurangan populasi dunia, seperti halnya penggunaan Fluoride dan MSG.
Steroid Bagi Ayam Goreng 
Tahukah Anda jika ayam goreng yang biasa kita jumpai di resto-resto fastfood (baca: junkfood) internasional siklus hidupnya sangat singkat. Dari bentuk telur hingga dewasa tidak sampai memakan waktu dua bulan! Ini dimungkinkan dengan penyuntikan zat hormon yang disebut  steroid yang kontinyu ke dalam tubuh ayam tersebut.
Hal ini sudah lazim dilakukan peternakan-peternakan ayam potong yang tersebar di negeri ini, terlebih bagi peternakan-peternakan ayam yang menjadi rekanan kedai-kedai fastfood seperti McD, KFC, dan sebagainya.
Seorang rekan kami yang pernah bertandang ke lokasi peternakan ayam-ayam tersebut menyatakan, “Anda akan tidak mau lagi makan ayam goreng di sana jika mengetahui kondisi ayam-ayam yang ada di peternakannya. Ayam-ayam itu disuntik secara berkala, terus-menerus, dan dalam waktu yang sangat singkat tumbuh dari anak ayam yang kecil menjadi ayam dewasa yang sangat tambun, sehingga untuk berdiri dan berjalan saja tidak mampu. Ayam-ayam tambun hasil suntikan tersebut hanya bisa duduk diam menunggu diambil untuk dipotong dan dikirim ke gerai-gerai restoran fasfood yang kita sudah kenal. Ayam-ayam ‘sakit’ itulah yang biasa kita makan di gerai-gerai fasfood tersebut.”  
Dalam film garapan sutradara AS Morgan Spurlock (Super Size Me), disebutkan jika steroid yang disuntikan ke dalam ayam-ayam tersebut tidaklah hilang saat digoreng, sehingga steroid tersebut ikut masuk ke tubuh manusia yang memakannya. Hasilnya? Tubuh manusia yang memakannya sedikit demi sedikit menyimpan hormon pertumbuhan yang membahayakan tersebut dan tumbuh secara tidak wajar. Kita bisa melihat betapa di zaman sekarang, anak-anak yang tumbuh di wilayah perkotaan tubuhnya dengan cepat tumbuh membesar dan beberapa di antaranya menderita obesitas (kegemukan). Hal ini disebabkan mereka seringkali mengkonsumsi makanan-makanan yang tidak sehat tersebut.
Tubuh yang cepat besar dan tambun tidak menjamin jika tubuh terebut sehat. Adalah fakta jika remaja perkotaan walau tubuhnya besar amat rentan terhadap berbagai jenis penyakit. Jadi, tubuh yang besar itu mirip dengan ayam di peternakan yang disuntik hormon steroid.
Senin, 06/10/2008 14:00 WIB | Arsip | Cetak

Adakah saudari kita yang pernah atau masih memiliki kista di rahimnya? Atau mungkin itu adik, kakak, isteri, anak, atau bahkan ibu kita? Kista adalah massa atau kantung yang berisi darah hitam pekat alias darah sangat kotor. Dalam banyak kasus, dokter biasanya akan merekomendasikan pengangkatan kista lewat jalan operasi. Namun banyak pula, setelah dioperasi dan diangkat ternyata kista bisa tumguh lagi.
Dalam konsultasi dengan dokter, biasanya kita ditanya apakah pasien atau pengidap kista sering mengkonsumsi ayam goreng di resto fasfood, atau bahkan lebih detil lagi seperti apakah sering mengkonsumsi menu chicken wings alias sayap ayam goreng? Dan biasanya sang pasien akan mengangguk. Jika demikian, sudah jelas, sang pasien merupakan salah satu korban dari zat kimia atau hormon steroid yang disuntikkan ke dalam tubuh ayam dan biasanya memang disuntikan lewat bagian sayapnya atau leher. Dua tempat dalam tubuh ayam itulah yang menyimpan konsentrasi steroid yang paling banyak, walau seluruh bagian tubuh ayam pun terpapar steroid tersebut.
Tutup mata kita dan buka kembali dengan paradigma yang benar-benar baru. Pengurangan populasi umat manusia tengah terjadi di sekeliling kita dengan berbagai cara. Ada konflik, peperangan, penyakit, pembunuhan lewat sistem ekonomi, bencana alam buatan, ideologi, sistem demokrasi, dan sebagainya. Dan tahukah Anda jika semua itu terjadi bukan karena faktor kebetulan namun sesuatu yang sudah diskenariokan dengan matang dan amat rapi jauh-jauh hari?
Adakah Anda percaya jika AS menjadi negara super-power satu-satunya di dunia saat ini karena faktor kebetulan? Percayakah Anda jika Imperium Soviet Rusia hancur karena kebetulan? Percayakah Anda jika Zionis-Yahudi berada di belakang semua kerusakan di muka bumi sejak zaman para nabi hingga sekarang? Di dalam kitab suci al-Qur’an, Allah SWT telah berkali-kali menyampaikan firman-Nya jika Yahudi merupakan bangsa perusak, pengkhianat, tidak bisa dipercaya, dan sumber segala kerusakan di muka bumi. Anda harus percaya dengan hal ini. Kian hari kian terkuak segala konspirasi Zionis-Yahudi, pewaris kekuatan paganisme purba, dalam menghancurkan umat manusia lainnya demi mewujudkan ambisinya menciptakan tatanan dunia baru berdasarkan versinya sendiri.
KUOTA CALEG PEREMPUAN
Satu hal yang mungkin belum pernah terlintas di benak Anda adalah strategi pengurangan populasi umat manusia lewat jalan penanaman ideologi atau gerakan ideologi. Feminisme merupakan salah satu gerakan yang melawan fitrah yang diberikan Allah SWT kepada umat manusia, yang ingin menyamaratakan kedudukan—hak dan kewajiban—antara laki-laki dan perempuan. 
Tahukah Anda jika feminisme dalam perwujudan kongkret di dalam sistem demokrasi adalah KUOTA KETERWAKILAN JUMLAH PEREMPUAN dalam struktur pemerintahan, apakah itu anggota legislatif maupun eksekutif. Hal yang paling nyata di depan kita adakah disetujuinya Kuota jumlah 30% keterwakilan perempuan dalam badan legislatif di negeri ini dalam Pemilu 2009. Padahal sudah jelas, dengan kian banyaknya peran perempuan di sektor publik, dengan meninggalkan kewajiban utamanya sebagai sang pendidik di dalam keluarganya, maka hal ini akan menyebabkan banyak sekali kerugian di dalam pendidikan angota keluarganya dan juga mengurangi tingkat fertilitasnya disebabkan kondisi fisik dan otak yang kelelahan.
Ironisnya, ide yang sarat konspiratif dalam menghancurkan sendi-sendi kekuatan keluarga tersebut didukung sepenuhnya oleh partai-partai politik yang berbasiskan umat Islam. Adakah mereka paham dengan hal ini dan tidak perduli atau mereka memang tidak tahu karena kurangnya wawasan dan bahan bacaan?
Adalah BOHONG BESAR jika dikatakan seorang perempuan yang menjadi anggota legislatif, di mana sering kali pulang sampai dini hari disebabkan banyak mengikuti rapat, mampu menjadi sang pendidik utama bagi anak-anaknya di rumah, melebihi “pendidikan” yang diberikan pesawat teve dan lingkungan pergaulannya. Perempuan jenis ini tanpa disadari –dalam banyak kasus—juga sesungguhnya memperbudak perempuan lainnya yang dijadikan sebagai pembantu (khadimat) rumah tangganya. Tiada perempuan yang dianggap berhasil di sektor publik yang tidak lepas dari jasa khadimat di dalam rumah tangganya.
Bagi yang ingin memperdalam kajian soal ini silakan membaca dua buku sebagai pengantar yakni “Evolusi Moral” (Sayyid Quthb) dan “Rekayasa demografis dan globalisasi kerusakan: aspek konspiratif konferensi Kairo dan Beijing” (Ummu Hani, Yayasan Ibu Harapan).  Dua buku ini insya Allah akan bisa membuka cakrawala kekritisan kita tentang mengapa konspirasi Yahudi Internasional merasa sangat perlu mengeluarkan para perempuan dari sektor privat ke sektor publik.
Jika kita mengaku sebagai orang yang perduli dengan ayat-ayat Alah, seharusnya kita wajib mengembalikan posisi perempuan ke tempat yang sangat terhormat sebagai Ummu Madrasatun ‘Ula, Sang Pendidik Utama di dalam keluarga, jadi bukan menyerahkan pendidikan anak-anak kita kepada pesawat teve, pembantu, atau guru yang datang ke rumah kita karena mendapat honor. Kita harus menentang dan menolak sunnah-Yahudi, walau langkah itu terkesan kurang populer di masa sekarang. Karena al-haq itu tetaplah al-haq, walau hal itu populer atau tidak.


Tulisan panjang ini yang terdiri dari sembilan bagian berusaha memberi wawasan kepada kita tentang wilayah gelap yang terjadi di balik semua kejadian keseharian kita.  Bagian kesepuluh ini merupakan ikhtisar dari rangkaian tulisan sebelumnya. Inlah ikhtisarnya:
Kaum pagan adalah kaum yang menyembah banyak tuhan (dewa-dewi) atau polytheisme. Dalam puncak-puncak peradaban kaum pagan terdapat suku Aztec, Maya, Hopi, Kaliyuda, dan yang paling melegenda adalah Mesir Kuno. Dalam penanggalan kalender mereka, semuanya percaya jika di tahun 2012 dunia akan meninggalkan tata dunia lama dan beralih ke tata dunia baru.
Menariknya, momentum yang sama ternyata juga diyakini oleh Konspirasi Yahudi Internasional yang menjadikan tahun 2012 sebagai batas waktu modernisasi Pentagon setelah diubah total paska 11 september 2001, batas waktu bagi pelaksanaan Codex Alimentarius di mana makanan dijadikan senjata bagi pengurangan populasi dunia (salah satu buktinya silakan cari pidato Rockefeller tentang Population Controlling di Youtube) atau baca buku ‘Kendali Korporasi Atas Meja Makan Kita’ oleh Consumers International (2005), batas waktu bagi pelaksanaan Agenda 21 yang melibatkan tokoh-tokoh dunia, dan sebagainya.
Apakah dengan demikian ada benang merah antara suku-suku pagan kuno dengan para tokoh dunia yang merancang tahun 2012 sebagai batas antara Dunia Lama dengan Dunia Baru? Jawabannya adalah tepat. Suku-suku pagan kuno merupakan suku-suku penyembah Dewa Matahari yang namanya di berabgai wilayah dunia berbeda-beda. India menyebutnya Btara Surya, Nippon menyebutnya Amaterasu, Orang Aztec menyebutnya Virachoca, Mesir Kuno menyebutnya Ra, Romawi menyebutnya Helios, orang persia menyebutnya Ahumarazda, dan sebagainya. Mereka terikat oleh satu kepercayaan yang berasal dari sistem kepercayaan kuno Kabbalah yang berasal dari iblis. Sejarawan J. Robinson mencatat jika salah satu pewaris ajaran iblis adalah sekte kuno Brotherhood of snake. Kelompok Persaudaraan Ular.
Selain Matahari, simbol pemujaan ular juga terdapat dalam suku-suku pagan kuno seperti Mesir, Persia, Maya, Aztec, Kaliyuga, Hopi, dan sebagainya. Mereka merupakan nenek moyang dari Konspirasi besar dunai yang kita kenal dengan istilah Zionis Internaisonal. Zionis-Israel sampai hari ini masih menempelkan peta Israel raya yang menelan wilayah utara Saudi, timur Mesir, selatan Turki, barat Irak, seluruh Palestina, Lebanon, dan sebagainya, di mana peta itu bergambarkan seekor ular besar. Ular merupakan binatang utama dalam kepercayaan Talmud, kitab suci kaum Zionis.
Apakah warisan paganisme hanya diwarisi oleh Zionis? Sayangnya, tidak. Lihat tahta Suci Vatikan. Simbol-simbol pagan memenuhi arsitektur kerajaannya. Bahkan tongkat Paus di atasnya ada simbol Dewa Matahari. Demikian juga dengan agama-agama lain. Tidak berlebihan jika dikatakan, agama pagan merupakan agama terbesar di dunia saat ini. Mengapa? Bisa jadi KTP seseorang itu mencantumkan agama Islam, Hindu, Kristen, atau Budha. Tapi lihatlah kepercayaan keseharian mereka ternyata banyak yang masih mewarisi kepercayaan paganisme.
Yang Islam masih saja bersahabat dengan jin, dengan melakukan ritual-ritual penuh kemusyrikan dan khurafat. Iklan di teve yang mengatasnamakan primbon dan segala hal sejenisnya merupakan contoh kecil. Kepercayaan terhadap angka, misal 666, 888, dan 999 juga warisan kaum pagan. Lalu yang Kristen juga demikian, salah satunya mempercayai 25 Desember sebagai hari kelahiran Isa a.s., padahal itu tanggal kelahiran Son of God (Namrudz anak Dewa Matahari) dan beribadah tiap hari Minggu (Sunday = Sun Day, Hari Matahari) padahal Nabi Isa a.s. melakukan ibadah tiap hari. Hindu-Budha tidak beda juga. Sehingga merupakan fakta jika agama pagan merupakan agama terbesar di dunia ini sekarang, walau banyak orang enggan mengakuinya.
Talmud merupakan kitab suci iblis yang diyakini kaum pagan kuno dan juga mewarnai banyak sisi dalam kehidupan dunia dewasa ini. Tak usah jauh-jauh untuk mencari contoh. Buka kartu remi, atau Tarot, hitung jumlahnya, maka akan menemukan angka 13. Atau pergi ke hotel mewah atau gedung perkantoran tinggi, cari lantai 13, Anda tidak akan menemukannya. Atau cari kursi nomor 13 di pesawat, juga tidak ada. Ini hanyalah contoh paling sederhana dari keyakinan paganisme kita. Contoh yang juga kurang kita sadari adalah menempatkan dunia (dunia Materi) di atas akherat (dunia Immateri) atau dengan kata Quranik: Cinta dunia melebihi akherat. Banyakkah dari kita yang bersikap atau berpikiran demikian? Jujur sajalah, banyak sekali.
Ini merupakan keberhasilan kaum pagan mewarnai pola pikir manusia. Kaum pagan modern ini memiliki satu cita-cita: menciptakan Tata Dunia Baru (The New World Order) dimana kaum Yahudi menjadi tuan besar atas umat manusia non-Yahudi (Ghoyim) lainnya.
Percaya atau tidak, saat ini di sekeliling kita tengah terjadi pelaksanaan dari tahap demi tahap pencapaian agenda kaum pagan modern tersebut. Mungkin hari-hari kita selalu  dipenuhi dengan duduk di depan pesawat teve, asyik bersenda-gurau di cafĂ© atau restoran atau di mall, asyik chatting atau main game di depan monitor komputer, asyik menghadiri majelis pemenangan pemilu atau pilkada, asyik mengantre di depan loket bioskop, dan sebagainya. Semua ini memang dibuat untuk menyibukkan dan menguras energi anak cucu Adam agar lengah dari apa yang sesungguhnya tengah terjadi di sekeliling mereka. Pelan tapi pasti, agenda kaum pagan modern alias Zionis Internasional terus berjalan. Dan saat kita menyadarinya, kita terpana: terlambat… Sesal memang selalu belakangan.